Selamat Datang di Ruang Informasi Masyarakat Gorontalo JABODETABEK Selamat Datang di Ruang Informasi Masyarakat Gorontalo JABODETABEK Media Gorontalo: SULTAN YOTAMA DAN KERAJAAN BUBOHU DALAM PROGRAM YAYASAN POHON INDONESIA
Mohon Maaf Jika Tampilan Blog Tidak Memuaskan Anda

Rabu, 31 Januari 2018

SULTAN YOTAMA DAN KERAJAAN BUBOHU DALAM PROGRAM YAYASAN POHON INDONESIA








Yosep Tahir Ma’ruf demikian nama lengkapnya. Putra kelahiran Gorontalo itu, setelah membentuk “ Yayasan Kerajaan Bubohu Gorontalo di Kabupaten Gorontalo pada tahun silam, maka diawal tahun ini ia telah mendapat kehormatan pengakuan dari Kesultanan Aceh dan dinobatkan sebagai Sultan yang diangkat oleh  putra asal Aceh yaitu Sultan Darussalam Tuanku Muhammad ( I ) ZN. pada 20 Januari 2018 di Banda Aceh. 
Sehingga dalam penobatan itu YOTAMA(sapaan akrabnya) telah diberi nama Sultan YM Yosep Tahir Ma’ruf Bin Tahir Danial Ma’ruf Bin Danial Ma’ruf Bin Sultan Ma’ruf Bubohu X Bin Butingo Limutu
Menurut informasi yang dihimpun Media Gorontalo meskipun di Gorontalo hanya mengenal dan menggunakan istilah “Kerajaan” dan tidak menggunakan nama “Kesultanan”, namun dengan berbagai pertimbangan tersendiri maka khusus untuk sosok YOTAMA mendapat perlakuan tersendiri dalam pemberian gelar tersebut.
Tak hanya itu, penobatan nama “Sultan” ini bermula dari pertemanan dengan salah satu rekannya YOTAMA yang berasal dari Banda Aceh. Seiring berjalannya waktu  melihat kegiatan dan peran YOTAMA dalam berbagai kegiatan agama dan sosial maka YOTAMA diusulkan agar mendapat kehormatan dari kesultanan Banda Aceh.
Tak hanya menerima penghargaan sebagai seorang Sultan, untuk mengisi dan memanfaatkan waktu dalam melakukan kegiatan positif, maka kedua sosok ini telah berinisiasi mendirikan “ Yayasan Pohon Indonesia” yang berfokus pada penanaman sejuta pohon hingga mencapai taraf internasional.
 Kegiatan yang dilakukan oleh Yayasan Pohon Indonesian
Melalui Markas besar Yayasan Pohon Indonesia di hutan jati dan hutan tanaman adat kerajaan Bubohu Gorontalo mereka gerakan kegiatan itu.
Tak hanya itu, untuk menggerakkan kegiatan itu kini mereka telah menetapkan tiga markas di daerah Jawa Barat yang antara lain terletak di Kampung Bukit Mulia Manggahang Baleendah mereka sebut menjadi Markas 2.
Sementara Markas 3 mereka menggunakan Laboratorium Organik di kawasan Masjid Darussalam (Masdarkowi) Kota Wisata Cibubur. Jawa Barat.
Markas 4 mereka memilih diareal Danau Radio Orari, di Cileungsi daerah Bogor, Jawa Barat, serta Madinatul Ilmi Kampus Kerajaan Bubohu di Jonggol Bogor, Jawa Barat.
Menurut Sultan Yotama Gorontalo Bubohu XII, Kerajaan Bubohu belum termasuk 6 wilayah adat yaitu Suwawa Bolango Atinggola Boalemo Timilito dan Pohuwato.
Kata dia, dataran Gorontalo adalah negeri para raja-raja. Setiap orang peduli dengan marga dan menatanya kembali seperti dirinya menata Bubohu.
“Dalam kepedulian terhadap marga dan bagaimana agar dapat menatanya kembali, ia buat film dokumenter sejarah Gorontalo yang ia teliti selama 21 tahun. Ujarnya
Kedepan terkait dengan kegiatan ini. Setiap Sertifikat Aplikasi yang akan dikeluarkan  maka Sultan Aceh Darussalam Tuanku Muhammad ( I ) ZN juga akan ikut menandatanganinya dan harus diakui oleh negara.
Ia berharap, kegiatan melalui Yayasan Pohon Indonesia, akan berjalan dengan baik adan akan bermanfaat untuk bangsa dan Negara.
Kemudian khusus untuk Gorontalo, agar tetap konsen serta konsisten ikut berperan mengurus sejarah di Gorontalo. Sebab harus diingat Gorontalo memiliki 17 kerajaan ( Linula) Hulontalo dan 5 di Kerajaan Limutu. Demikian kata Hi. Sultan Yotama Gorontalo Bubohu XII.
Tugas apapun yang diemban oleh YOTAMA,maka kita sebagai orang Gorontalo perlu memberikan apresiasi. (by Ibrahim)


Tidak ada komentar: