Selamat Datang di Ruang Informasi Masyarakat Gorontalo JABODETABEK Selamat Datang di Ruang Informasi Masyarakat Gorontalo JABODETABEK Media Gorontalo: Taufik Wumu, Buka Rumah Makan Gorontalo di Jakarta
Mohon Maaf Jika Tampilan Blog Tidak Memuaskan Anda

Minggu, 29 Mei 2016

Taufik Wumu, Buka Rumah Makan Gorontalo di Jakarta



Tak jauh dari stasiun Kreta Tebet atau tepatnya di sebelah kiri depan Jembatan Layang (Fly Over)  menuju arah terminal bus Kampung Melayu di Jalan Abdullah Syafe'I No.51B, Tebet Bukit Duri Jakarta Timur, saat ini telah ada rumah makan khas masakan Gorontalo yaitu “ OLAMITA”.

Meskipun kondisi bentuk gedung rumah makan itu masih dalam proses renovasi namun simbol-simbol Gorontalo mulai dinampakkan. Bahkan sambil jalan pekerjaan renovasi pelayanan terhadap para pengunjung yang mampir sudah mulai dilakukan.

Taufik Wumu 
Drs.H.Taufik A. Wumu demikian nama lengkap pemilik rumah makan tersebut. Ketika ditemui  di tengah kesibukannya saat sedang ikut melayani para pengunjung yang datang di rumah makan itu, kepada tim Media Gorontalo Taufik mengatakan mendirikan rumah makan ini terinspirasi ketika menghadiri suatu acara pameran buku di Frankfurt Jerman pada tahun lalu. Sebab saat itu Indonesia menjadi host pameran tersebut. Acara itu dihadiri oleh BJ.Habibie dan beberapa pembicara tokoh nasional dari Indonesia. Dalam acara itu juga ditampilkan aneka kebuduyaan termasuk kuliner dari berbagai daerah yang ada di Indonesia. Khusus untuk kuliner ia melihat setiap daerah seperti Jawa Barat, Sumatera, Betawi dan lain-lain menyajikan enam jenis makanan khas daerahnya. Tetapi, ia (Red.Taufik) jadi merasa kesal sebab  khusus kuliner asal daerah Gorontalo yang disajikan hanya  makanan Binthe biluhuta (Jagung Siram ) itupun hanya disebutkan Coorn Soup (Sop Jagung). Nah, melihat kondisi itu hatinya jadi Lopatu (panas) dan bertanya dalam hati “Kok kuliner Gorontalo yang lain nggak ada yaa? Padahal begitu banyak kuliner khas asal Gorontalo. Namun dalam hati saya pun merasa mungkin karena kurangnya promosi sehingga cuma Binthe Biluhuta (Jagung Siram yang banyak orang tahu. Tuturnya.

Saat ditanya oleh tim Media Gorontalo, lalu apa hubungannya dengan kehadiran rumah makan ini?

Taufik yang juga penerbit buku alamat Gorontalo itu,  mengatakan setelah mengikuti acara itu dan kemudian dalam perjalanan kembali ke Indonesia, ia bertekat akan mendirikan rumah makan Gorontalo di Jakarta. Tapi, terus terang gagasan mendirikan rumah makan ini sebenarnya lebih besar emosionalnya ketimbang berkalkulasi atau berfikir secara bisnisnya. Sebab, coba anda bayangkan! Bayar kontrak tempatnya saja sudah Rp. 600.000.000 ( Enam ratus juta rupiah ) selama 5 tahun. Belum biaya renovasi gedung dan lain-lainnya. Tetapi karena demi cintanya terhadap daerah Gorontalo yang ingin mengambil peran ikut mengembangkan dan mempromosikan kebudayaan dan kuliner khas Gorontalo  maka saya Tawakal saja kepada Allah SWT.  .

Lebih lanjut ia menguraikan ada 2(dua) tujuan mendirikan rumah makan ini. Pertama selain ingin ikut mempromosikan kuliner khas Gorontalo juga memfasilitasi warga Gorontalo khususnya yang ada di JABODETABEK atau yang datang ke Jakarta, agar bisa mampir di tempat ini. Kedua,memberi kesempatan bagi kaum ibu khususnya warga Gorontalo yang memiliki keahlian masakan khas Gorontalo. Maksud mereka bisa menaruh produk masakan mereka  disini dengan sistim konsinyasi. Tetapi, kwalitasnya harus di jamin dan bisa dipertanggung jawabkan.  Sebab, menurutnya  di tempat ini lebih menjaga dan mengutamakan rasa originalitas masakan Gorontalonya. Sebagai contoh: disini menu Kua Ilahe ( Sayur Asam) tidak menggunakan Cuka tapi pake Lembetu’e (Belimbing sayur) jadi original ILAHE akan lebih terasa oleh pengunjung. 

Luas lokasi tanah rumah makan ini hanya lebih kurang 240 M2 (Dua ratus empat puluh) meter persegi dengan pemakaian 200 m2 bangunan  2 (dua) lantai gedung.  Khusus untuk lantai 2 nantinya akan disiapkan ruang  tempat  Sholat dan ruang pertemuan ( Meeting Room) yang bisa digunakan untuk rapat-rapat internal organisasi atau para pelaku bisnis lainnya. Lahan parkirpun untuk sementara cukuplah untuk para pengunjung. Insya Allah kedepan rumah makan ini akan menyediakan semua masakan khas Gorontalo. Soal harga insya Allah akan terjangkau. Tuturrnya

Suasana Rapat pengurus LAMAHU, Kubu Haris Bobihoe di OLAMITA

Jangan Sampai Tutup
Hamzah Iza
Sementara Hamzah Isa selaku ketua pelaksana harian LAMAHU yang nampak hadir saat itu. ia mengatakan secara pribadi merasa bersyukur karena sudah rumah makan Gorontalo khususnya di Jakarta. Sebab, paling tidak sudah ada salah satu tempat alternatif yang fasilitasnya cukup refresentatif dan lokasinya pun cukup strategis. Artinya ditempat ini kita bisa makan mengikuti selera, berkumpul dan berdialog sesuai bahasa komunitas kita. Apalagi ada rencana penyediaan tempat meeting (pertemuan) maka hal itu akan menjadi lebih baik. Soal rasa itu relatif. karena tergantung personal masing-masing.  Harapan saya yang penting jangan sampai tutup rumah makan ini. Bahkan kalau boleh lebih dikembangkan layaknya restoran lain seperti rumah makan Padang, Madura dan lain-lain.

Saat ditanya soal kehadirannya dan rapat LAMAHU rumah makan itu?

Menurut Hamzah, karena sebelumnya sudah mendengar kabar dimana ada rumah makan Gorontalo yang baru didirikan oleh Taufik. maka  karena ada rapat internal pengurus LAMAHU, jadi rapat hari ini sengaja diadakan di rumah makan ini.  Menurut Hamzah rapat Lamahu saat ini ( Mei-19-2016) membahas soal rencana kegiatan LAMAHU menjelang Puasa, Halal Bi Halal dan lain-lainnya.Ungkapnya

Syarifudin Igirisa
Jaga kwalitas menu dan pengelolaan manajemen.
Masih ditempat yang sama, Syarifudin Igirisa. menurutnya kehadiran rumah makan OLAMITA perlu diberikan apreasiasi dan didukung oleh semua pihak terutama warga Gorontalo yang ada di JABODETABEK. Meskipun sebelumnya juga telah ada rumah makan seperti ini dalam bentuk yang kecil-kecilan cuma karena tidak dikelolah dengan baik akhirnya pada tutup. Tapi sebenarnya ini sangat dibutuhkan. Namun demikian harus diingat juga bahwa ditengah persaingan, biasanya rumah makan itu terpaksa tutup karena kurang mempertahankan rasa, kwalitas menu dan manajemenya. Oleh sebab itu, Syarifudin menghimbau agar Taufik, tetap menjaga kwalitas menu, kebersihan  dan pengelolaan manajemen rumah makan). Sebab, tantangan di rumah makan itu, hanyalah bagaimana tetap mempertahankan kwalitas rasa dan manajemen pengelolaannya..Demikiaan kata Syarifusin ( by MG 004 Ibrahim )  

Tidak ada komentar: