Suasana Kantor Perwakilan Gorontalo di Jakarta saat aksi berlangsung |
Jakarta. Menjelang pertengahan bulan Ramadhan 1433 H, tepatnya pada 6
Agustus lalu, mahasiswa penghuni asrama Gorontalo di Jakarta, kembali menambah
catatan dalam lembaran sejarah soal
perjuangan status asrama Gorontalo yang berada di Jalan Salembah Tengah No.29 Jakarta
Pusat.
Tidak tanggung-tanggung hanya dalam hitungan jam setelah mendengar
dan mendiskusikan pernyataan dari seorang oknum pejabat provinsi Gorontalo di
Jakarta, mereka melakukan aksi yang mengcengangkan dengan menggunakan alat kunci berlapis, mahasiswa itu menutup pintu pagar masuk
kantor perwakilan Gorontalo di Jakarta. Sehingga aksi itu berdampak pada
kegiatan pelayanan di kantor perwakilan Jakarta seharian penuh menjadi lumpuh
total.
Tidak hanya itu, spanduk dan berbagai tulisan yang mengecam
pernyataan oknum pejabat dan sikap pemerintah provinsi Gorontalo juga
terpampang di pintu gerbang kantor perwakilan ikut mewarnai aksi tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun tim Media Gorontalo di lokasi
kejadian saat itu, mahasiswa melakukan
aksi itu disamping ulah pernyataan oknum pejabat pemprov.Gorontalo di Jakarta,
serta isyu rencana pemprov.Gorontalo yang akan memindahkan asrama mahasiswa
Gorontalo berada di Jalan Salembah Tengah, Jakarta Pusat ke daerah Lenteng
Agung - Jakarta Selatan.
Gambar: Asrama Gorontalo di Jakarta |
Sementara saat melakukan aksi itu mahasiswa yang tinggal di
asrama, tidak seramai atau di penuhi oleh mahasiwa Gorontalo yang berasal dari
berbagai daerah yang selalu mampir, belajar, diskusi dan sekedar mampir nginap
ditempat itu. Bahkan dalam aksi itu, jumlah penghuni asrama hanya berkekuatan sekitar 15 orang mahasiswa.
Itupun, mahasiwa lainnya masih kuliah praktek di luar asrama.
Sangat ironis, aksi itu terjadi baru sebulan usia penggantian
kepala kantor perwakilan provinsi Gorontalo di Jakarta dari tangan Wardoyo Pongoliu
ke tangan Abdul Kadir Didi Baga.
Bukan cuma itu, aksi
itu dilakukan saat Gubernur Gorontalo Rusli Habibie bersama rombongan sedang
melakukan pertemuan dengan kementrian pertanian di Jakarta, serta pertemuan
dengan B.J.Habibie (mantan presiden) dalam rangka tindaklanjut program
pembangunan rumah sakit di Gorontalo. Bahkan berbagai sumber mengatakan,
Gubernur sedang merangkul beberapa daerah di wilayah Indonesia Timur melalui
perjalanan ramadhan (Roadshow Ramadhan) membicarakan kerja sama program
pembangunan di daerah Gorontalo, yang dirangkai dengan melakukan silaturrahim dengan
masyarakat Gorontalo termasuk para mahasiswa di asrama Gorontalo yang tersebar
di Indonesia.
Harga Mati Asrama Tidak Bisa di Pindahkan
Berbagai upaya negosiasi
dari beberapa pihak tidak mampu meredam aksi itu. Bahkan suara yang
terlontar dari mereka, justru sebaliknya yaitu mereka tidak butuh siapapun pejabat yang datang mengatasnamakan Gubernur untuk bernegosiasi
dengan mereka. Kecuali, hanya ingin agar Gubernur Gorontalo sendiri yang datang
dan duduk berdialog secara langsung
dengan mereka untuk menyelesaikan masalah itu. Ultimatum harga mati agar asrama itu tidak di pindahkan menjadi
bagian dari persyaratan utama yang harus dipertimbangkan oleh Gubernur jika
ingin melakukan dialog dengan para mahasiswa itu.
Kompol.Jajan H.Basri |
Sementara Jajan Hasan Basri, Kapolsek daerah Senen - Jakarta Pusat
yang datang di lokasi kejadian saat itu, ketika ditemui usai melakukan dialog dengan
mahasiswa. Ia mengatakan, persoalan ini
adalah internal antara pemda Gorontalo dan mahasiswa serta masyarakatnya. Jadi,
ia berharap pemda. Gorontalo agar segera menyelesaikan masalah ini untuk duduk
dan dialog bersama sesuai permintaan
mahasiswa. Kehadiran kepolisian ditempat ini sekedar mengantisipasi apabila
aksi akan menjadi anarkis. Sebab biasanya gerakan mahasiswa itu selalu
mengatakan aksi damai, tetapi pada kenyataannya sering menjadi anarkis yang di
manfaatkan oleh satu dua orang untuk memancing agar aksi menjadi anarkis.
Apalagi wilayah ini lalu lintas kendaraan sangat ramai. Jadi, bisa saja para
pengendara kendaraan atau masyarakat yang ingin menonton aksi ini akan berhenti
akhirnya jalan menjadi macet. Tuturnya
Ketika ditanya apakah saat ini
aksi tersebut telah mengganggu
lalu lintas?
Kata dia, memang saat ini
belum mengganggu lalu lintas seperti menimbulkan kemacetan. Apalagi
mereka melakukan aksi masih di dalam halaman mereka sendiri dan tidak berorasi,
tetapi jika terlalu lama maka akan menjadi perhatian masyarakat, pengendara.
Sehingga mereka akan memperlambat kendaraannya akibatnya akan macet. Tapi
semoga cepat diselesaikan. Demikian kata Kapolsek
Suasana saat dialog Wenny Liputo dan mahasiswa |
Masih ditempat yang sama, sepertinya aksi itu lansung mendapat respon dari Gubernur Gorontalo yang saat itu sedang berada di Jakarta. Hal itu terlihat ketika pukul 18.42. WIB ( malam aksi itu masih berlangsung) Weni Liputo.Assisten Gubernur
Gorontalo bidang pelayanan publik dan reformasi birokrasi yang di dampingi Didi Baga berserta stafnya datang menemui mahasiswa dan melakukan dialog. Meskipun hanya melalui batas pagar Om Weni ( sapaan akrab mahasiswa ) diterima oleh perwakilan mahasiswa. dan setelah
mendengar apa yang menjadi tuntutan mahasiswa dalam dialog saat itu. Ia (read Om Weni ) mengatakan
apapun permintaan mahasiswa akan disampaikan kepada Gubernur, dan insya
Allah Gubernur akan siap berdialog dengan mahasiswa. Namun soal waktu dan
tempat nanti akan ditentukan kemudian. Sebab Gubernur telah memiliki agenda pertemuan dengan pak
B.J Habibie. Jadi, waktunya tergantung
pertemuan itu. Tetapi, pesan Gubernur
kantor ini harus di buka saja. Agar pelayanan kantor berjalan dengan baik. Soal. mau ketemu Gubernur insya Allah dijamin
akan diagendakan besok hari ( maksudnya Selasa tgl 07 ).kata Wenny.
Drs. Weni Liputo,MM. |
Sementara menanggapi
permintaan Weni Liputo, perwakilan mahasiswa itu mengatakan soal membuka pintu
ini kami akan rapatkan dulu, tetapi Om Wenny
harus memberikan jaminan dan kepastian kapan dan jam berapa Gubernur
akan melakukan dialog dengan kami, bila perlu pertemuannya di asrama dan kami
siap menunggu Gubernur yang penting pasti. Tapi, jika setelah pagar ini dibuka
dan ternyata tidak ada dialog dengan Gubernur, maka kami akan lakukan aksi
lagi. Jangan hanya janji kepada kami. Namun,
Om Wenny sampaikan pesan kami kepada Gubernur bahwa kami tidak ingin
asrama ini dipindahkan. Demikian dialog
mahasiswa dengan Wenny Liputo saat itu.
Lalu. mengapa aksi itu
bisa terjadi dan apa tindakan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, serta bagaimana komentar masyarakat Gorontalo di Jakarta, atas aksi itu, maka inilah
rangkuman yang berhasil diliput tim Media Gorontalo, saat sebelum berlangsung
hingga pasca aksi itu
Roem Kono, anggota DPR
- RI (wakil Dapil Gorontalo) ketika
ditemui usai mengadakan acara buka puasa bersama dengan masyarakat Gorontalo di
Aula Komplek DPR-RI Kalibata Jakarta Selatan, 04 Agusuts lalu ( 2 hari sebelum aksi itu berlangsung).
Ia mengatakan telah mendengar rencana pemprov.
Gorontalo yang akan membangun sebuah gedung pada salah satu lokasi di Jakarta.
Tujuan pembangunan gedung itu, adalah
fasilitas bagi para pejabat
dari Gorontalo jika datang ke
Jakarta dalam rangka menjalankan tugas-tugas jabatan mereka. Sebab, jika
melihat kondisi saat ini, banyak
pejabat dari Gorontalo yang ditugaskan ke Jakarta, tapi mereka lebih banyak tinggal di
hotel-hotel mewah. Maka, tentu para pejabat
itu akan menjadi santapan dari
para pemilik hotel mewah di Jakarta. Oleh sebab itu, pemprov. Gorontalo
memiliki gagasan untuk membangun gedung
dengan model yang bagus.
Ia menambahkan, bangunan
itu rencananya semacam “Penginapan” tapi bentuknya setara dengan hotel . Jadi,
dari pada para pejabat itu mengeluarkan uang ke hotel-hotel di Jakarta, maka
dengan adanya “Penginapan” itu, tentu mereka bisa tinggal disitu. Karena
disamping biayanya tidak mahal, juga biaya pengeluaran hotel dari pejabat akan masuk kembali ke kas Daerah.
Drs, Roem Kono |
Lebih lanjut kata dia, Sementara mahasiswa di asrama juga akan
menerima dampak positifnya. Sebab, dengan adanya pembangunan itu, maka asrama
juga akan dibangun serta mahasiswa akan diberikan fasilitas tempat belajar yang
lebih layak. Sebab mahasiswa ini sedang menuntut ilmu di tempatnya ibu kota
negara. Sementara, kondisi asrama sepertinya tidak layak dihuni oleh mereka.
Coba anda perhatikan! masa asrama mahasiswa kondisinya seperti itu. AC (Air Condition) pun mereka tak punya,
belum lagi tempat olah raga, fasilitas
dan sebagainya. Jadi, dengan adanya pembangunan itu, yaa. sekaligus mahasiswa
diperlakukan menjadi nyaman belajar.
Biar segar terus pemikiran mereka. Kata
Rum panggilan dekatnya.
Masih dengan Rum. Jika “Penginapan” itu telah di bangun, maka
pengelolaanya harus di serahkan pada pihak ketiga seperti BUMD atau pihak
swasta yang mau mengelolanya. Biar jelas menejemennya. Kemudian, pengelola
“Penginapan” itu, harus memberikan kontribusi yang jelas terhadap mahasiswa.
Jangan menjadi terbalik mahasiswa yang memberikan kontribusi kepada pengelola.
Ketika disampaikan masalah ini bukan soal pembangunan lahan itu.
Tetapi yang dimasalahkan oleh mahasiswa, adalah
rencana Pemprov. Gorontalo akan memindahkan asrama ke tempat lain?
Kata Rum, itu hanya masalah teknis saja, yang harus di bicarakan
bersama antara mahasiswa dan pemda. Gorontalo. Tetapi, ia tidak setuju jika
pembangunan atau rencana pemindahan
asrama hanya akan merugikan mahasiswa. Sebab, mahasiswa harus diperhatikan oleh
pemda.Gorontalo. Mahasiswa itu adalah
aset daerah Gorontalo yang jika sudah selesai kuliah mereka akan kembali
kedaerah untuk membangun Gorontalo. Oleh
karena itu, mahasiswa menjadi tanggung jawab dan kewajiban pemda untuk
membantunya. Namun menurutnya sebaiknya kedepan, keberadaan mahasiswa penghuni di asrama
tersebut, harus ditata ulang. yaitu, harus sesuai target berapa tahun mereka
akan menyelesaikan studi meraka ketika akan tinggal di asrama. Sebab saat ini,
menurut informasi bahwa mahasiswa yang tinggal di asrama itu sebagian besar
adalah orang-orang yang sudah bisa hidup mandiri dan sudah berpenghasilan tetap
seperti PNS. Bahkan saya dengar juga sudah menjadi pejabat negara masih tinggal
disitu. Sementara disisi lain masih
banyak mahasiswa Gorontalo yang kurang
mampu dalam hal biaya tapi tinggal diluar asrama, ini kan tidak baik. Demikian
Tuturnya.
Namun, sayangnya pemicu
terjadinya aksi tersebut bukan
soal kontroversial relokasi asrama, tetapi soal pernyataan oknum pejabat
pemperov. di Jakarta
Irwan B.L, yang juga
koordinator aksi tersebut, ketika ditemui di dalam asrama ditengah ia dan
rekan-rekanya sedang menyiapkan berbagai
dokumen untuk persiapan pertemuan dengan Gurbernur Gorontalo.
Ketika ditanya sejak
kapan aksi itu direncanakan?
Irwan B. Lolo |
Ia mengatakan rencana
aksi itu dilakukan ketika usai buka puasa bersama di rumah salah warga Gorontalo di Jakarta. Pada
saat berbuka puasa, tidak membicarakan rencana aksi tersebut. Tetapi, setelah
buka puasa dan kembali keasrama,
tiba-tiba kami melihat ada rekaman wawancara kepala kantor perwakilan
dengan salah satu media. Dalam wawancara
itu kami menilai pernyataan itu tidak pantas dilontarkan oleh seorang pejabat
provinsi. Karena sepertinya pernyataan itu hanya mengukur kami dengan nilai
uang 1 juta rupiah, maka tentu kami tidak menerima. Jadi, saat itu kami sepakat
untuk bereaksi. Bukan cuma itu sebelumnya juga kami telah mendengar pernyataan
yang bersifat provokatif dari beberapa pejabat provinsi yang mana asrama ini
akan dipindahkan. Padahal belum ada keputusan Gubernur.
Ketika ditanya mengapa
mereka memperjuangkan asrama ini agar tidak dipindahkan?
Sejak dulu semua
mahasiswa Gorontalo yang pernah pernah tinggal disini mengatakan lahan ini
diperuntukan untuk asrama mahasiswa Gorontalo. Bahkan masyarakat Gorontalo di
Jakarta yang tahu sejarah tentang asrama ini pasti mengatakan hal sama. Jangan
lupa, Gorontalo jadi provinsi di perjuangkan oleh mahasiswa dan elemen
masyarakat Gorontalo juga melalui asrama. Juga, melalui asrama ini banyak orang Gorontalo yang berhasil
mendapat titel prof, doktor, dan lain-lain, tapi setelah berhasil dari asrama
ini mereka pulang ke Gorontalo dan membangun Gorontalo. Jadi jangan seperti
kacang lupa akan kulitnya. Dalam pengertian setelah menjadi provinsi main enak
saja mau pindahkan asrama. Kalau provinsi sudah banyak uang yah beli tanah
sendiri atau sewa gedung yang lebih baik ditempat yang lain. Jangan asrama dan
mahasiswa di gusur dari tempat ini.
Ada Yang Berpendapat
Asrama Saat Ini Sepertinya Tidak Jelas Statusnya. Karena Ada Yang Sudah Menjadi
Pegawai Bahkan Pejabat Negara Masih Tinggal Di asrama, Benarkah Seperti itu?
Oh, itu perlu dibantah.
sebab tempat ini statusnya adalah asrama mahasiswa HPMIG(Himpunan Pelajar Dan
Mahasiswa Indonesia Gorontalo). Jadi, siapapun yang tinggal disini selama
statusnya pelajar & mahasiwa berarti ia berhak tinggal disini. Juga, aturan
main di asrama setiap 6 bulan atau persemester KHS (Kartu Hasil Study ) diperiksa oleh pengurus asrama.semester dievaluasi KHS (Kartu Hasil Study) mereka.
Jadi sekalipun orang itu sudah bekerja tetapi jika masih berstatus mahasiswa
yang haknya sama dengan kita-kita disini.
Kembali ke soal
pemindahan asrama. Apakah rencana pemindahan asrama sudah ada sosialisasi dari pemda. Gorontalo dengan mahasiswa di asrama?
Sudah, saat itu dari
perwakilan pemprov. Gorontalo dan anggota DPRD provinsi telah melakukan pertemuan dengan kami yang
berlangsung di Aula kantor perwakilan. Tetapi saat itu belum ada keputusan.
Bahkan ada beberapa kejanggalan yang kami temukan. Soalnya, ada beberapa anggota DPRD yang hadir
dalam peretemuan itu. masih mempertanyakan
rencana pembangunan kantor perwakilan ini diperuntukan bangunan apa dan bagaimana status lahan yang
rencananya sebagai pengganti asrama itu. Jadi, diantara mereka
saja masih bertanya-tanya. Sementara disisi lain, suara-suara diluar
sudah beredar bahwa kami di asrama sudah
akan digusur.
Jika, terjadi
pengusuran itu,apa tindakan mahasiswa di asrama?
Oh, kami akan bereaksi.
Dalam aksi ini kami sudah didukung oleh HPMIG , SSG, serta
para alumni asrama dan masyarakat Gorontalo
yang paham dengan keberadaan asrama ini. Perlu saya sampaikan. bahwa
kami telah mengsurvei lahan di Lenteng Agung yang rencananya akan di jadikan
asrama tersebut. Dari survei itu. setelah dihitung-hitung akan lebih banyak
pengeluaran. Karena, dari lokasi itu jika mau berangkat ke kampus pasti akan
menggunakan ojek( moter sewa). Sebab dari lokasi tersebut menuju jalan raya ada sekitar satu kilometer, setelah itu harus naik angkot (Angkutan Kota)
lagi baru tiba dikampus. Jadi bukannya penghematan tapi pemborosan.
Apa harapan dan
persiapan anda beserta teman-teman menghadapi pertemuan dengan Gubernur? Lalu,
apakah anda tidak sadar bahwa sedang berhadapan dengan sisitim pemerintahan?
Harapannya, jika
Gubernur ingin membangun silahkan saja, yang penting asarama ini jangan
dipindahkan. Bila perlu jadikan tempat ini musium sejarah HPMIG. Kemudian soal
persiapan pertemuan dengan Gubernur, kami hanya akan menghadapi Gubernur dengan
cara-cara intelektual. Karena, Gubernur mantan mahasiswa yang pernah merantau
juga. Dokumen pun sudah kami siapkan. Demikian kata Aan (panggilan dekatnya) mahasiswa fakultas
tehnik
Suasana saat pertemuan Gubernur dan mahasiswa |
Sementara menyikapi aksi mahasiswa itu , Gubenur Gorontalo Rusli
Habibie , sehari pasca aksi tersebut tepatnya pada 07 Agusutus pukul 21.00 WIB langsung mengagendakan
pertemuan dengan mahaisiswa yang berlansung di lantai 2 aula
kantor perwakilan Jakarta.
Saat ditemui usai melakukan dialog dengan mahasiswa dan
ditanya apa hikmah dibalik aksi mahasiswa tersebut?
Rusli ( sapaan akbrabnya) mengatakan hikmah dibalik kejadian ini adalah Alhamdulilah merupakan peringatan bagi kita semua
terutama dirinya sebagai Gubernur, dimana agar
lebih memperhatikan anak-anak asrama
karena ia juga pernah jadi anak asrama . Ini bulan Ramadhan yang suci dimana
kita diberi peringatan-peringatan termasuk dirinya melalui aksi ini. Tutur
Gubernur Gorontalo
Kata dia, meskipun ia tidak setuju dengan cara mahasiswa yaitu
harus menutup pintu pagar sehingga pelayanan di kantor perwakilan menjadi
terganggu, namun menurutnya, mungkin jika
tidak ada aksi ini, maka ia tidak pernah tahu apa kemauan dari mahasiswa
di asrama ini. Memang ada isu - isu yang berkembang , ada berita - berita yang
tak menentu. Maka dengan berita itu mereka langsung beraksi, tanpa ada pemberitahuan lebih dahulu
kepadanya. Padahal, sebagai Gubernur ia
yang sangat tranparan atau terbuka
kepada semua pihak terutama para mahasiswa.
Lebih lanjut kata dia, ini pertemuannya yang kedua kali dengan
mahasiswa di asrama. Pertama, pada saat keputusan MK (Mahkamah Konstitusi) yang
memenangkan dirinya dalam perkara PILKADA Gubernur..Saat itu timbul idenya yang
mana asrama ini harus di perbaiki . Hal ini langsung disampaikan ke anak-anak mahasiswa di
asrama. Pertemuan kedua ( saat Ini) harus ada asrama satu lagi di daerah Lenteng
Agung Jakarta Selatan. Dalam pertemuan ini ia sudah menanyakan kepada
mereka (mahasiswa) berapa penghuni
asrama saat ini, berapa yang kuliah di UI, atau yang masih kuliah dekat-dekat asrama. Sehingga,
kalau masih banyak yang kuliah di UI
dan sekitarnya, maka saya akan bangun Asrama lagi di Lenteng Agung.Tuturnya
Sementara menanggapi
pertanyaanwartawan soal program relokasi asrama?
Kata Gubernur. memang
pernah timbul dalam pemikirannya,
dan sudah di sampaikan ke DPRD Gorontalo, kemudian dibuatlah anggaran. sehingga dengan rencana tersebut, maka
sudah dilakukan pertemuan antara mahasiswa di asrama, HPMIG, dengan pihak Kantor Perwakilan di Jakarta, yang mana
tempat ini akan di bangun. Tetapi, bukan pembangunan untuk hotel. Hanya, penginapan. Tujuannya untuk
menampung PNS dari provinsi, kabupaten dan Kota yang uang gajinya
pas-passan. Maka, jika akan ke Jakarta
bisa nginap di tempat ini karena
bayarannya murah . Dengan asumsi asrama
dan mahasiswa di pindahkan ke daerah Lenteng
Agung, tapi setelah mendengar
berbagai argumen yang dikemukakan oleh mahasiswa dan masih masuk akal, dan ternyata bahwa tidak semua mahasiswa
kuliah di daerah Lenteng Agung . Jadi,
diurungkan rencana itu dan di putuskan tempat ini tetap sebagai asrama. Disamping itu, rencananya
disini akan dibangun tempat promosi budaya Gorontalo.
Akan di terapkan
kriteria penghuni asrama
Ia menambahkan, maka
kedepan kita akan perbaiki asrama termasuk
kriteria penghuninya. Insya Allah dalam waktu dekat akan di perintahkan bagian PU.di provinsi Gorontalo akan cepat melakukan perbaikan asrama.
Kriteria itu antara lain : penghuni asrama
di proritaskan bagi mereka yang
berkeinginan keras untuk sekolah,
tapi tak memiliki kemampuan dalam
hal biaya. Karena banyak anak- anak
mahasiswa yang berkemauan keras kuliah
sering terbentur pada biaya kos-kosan(sewa rumah) sehingga kuliah mereka
terbengkalai. Tetapi, kriteria ini akan berlaku bukan cuma di Salemba aja, tapi
pada semua asrama Gorontalo seperti di Manado, Jogyakarta, Bandung, Makassar,
Bogor, dan Malang. Demikian kata Gubernur.
Mahkamah Jusuf |
Sementara, Mahkamah Jusuf, salah
satu koordinator aksi demo saat itu, saat
ditemui di asrama usai pertemuan dengan Gubernur bersama rombongan ia mengatakan,
sangat mengapresiasi kebijakan Rusli Habibie sebagai Gubernur dan ternyata Rusli
konsisten dengan upaya peningkatan pendidikan di daerah Gorontalo. Sebab, dari
4 program utama yang ia janjikan sebelum menjadi Gubenur salah satunya adalah
program peningkatan sumber daya manusia khusunya masyarakat Gorontalo melalui
pendidikan. Namun, kalau berbicara meningkatkan pendidikan sementara mahasiswa dan asrama akan di gusur akan tidak
logis. Tapi, Sudalah masalah ini sudah selesai. Kami tinggal menunggu tindak
lanjut dari pertemuan. Insya Allah Gubernur akan konsisten dengan hasil
kesepakatan bersama pada malam ini. Demikian Kata Kakam (panggilan akrabnya)
mahasiswa fakultas bisnis manajemen itu.
Rus |
Masih di asrama, Rustam Husain, mahasiswa S3 di Universitas Jakarta, saat dimintai
tanggapannya atas keputusan Gubernur yang tidak memindahkan asrama?
Ia,mengatakan saat ini kami memberi apresiasi
kepada Gubernur karena telah mememberikan kebijakan yang baik. Namun, menurutnya
hal ini tetap menjadi pembelajaran bagi oknum pejabat-pejabat di provinsi
Gorontalo. Maksudnya, jangan cepat membuat pernyataan yang belum diputuskan
oleh Gubernur. Tuturnya
Ketika disampaikan ia adalah mahasiswa senior yang
tinggal di asrama, tapi mengapa tidak berupaya dialog sebelum melakukan aksi?
Kata dia, sebenarnya sudah ada pertemuan dengan
pejabat pemprov. dan anggota DPRD dari Provinsi. Tapi, menunggu pertemuan
selanjutnya. Namun, belum apa-apa para pejabat pemda.Gorontalo sudah bersuara
yang provokatif. Mahasiswa itu kan, sangat sensitif dengan soal-soal seperti
ini. Tapi, sudahlah semuanya sudah diselesaikan bersama Gubernur.
Saat ditanya, bagaimana jika kebijakan Gubernur saat ini,
hanya menjadi kesenangan atau kemenangan sesaat bagi mahasiswa di asrama?
Kata dia, kami yakin bahwa Gubernur tidak akan merubah
keputusannya. Apalagi Gubernur selalu perpegang pada nilai-nilai perintah
agama. Jadi, kami optomis. Juga, pertemuan tadi direkam melalui video dan
lain-lain oleh teman-teman mahasiswa. Maka, insya Allah kami yakin keputusan
itu akan tetap berlaku.
Apakah sudah sepakat dengan kriteria yang akan
diterapkan dikemudian hari?
Ya, kami
semua sudah sepakat
Apa yang anda sampaikan kepada masyarakat dengan
aksi ini.
Atas nama pribadi dan teman-teman mahasiswa diasrama Gorontalo
Jakarta, kami memohon maaf apabila ada pihak-pihak yang merasa tersinggung
ataupun terganggu dengan aksi kami.
Gerakan ini murni untuk kepentingan mahasiswa Gorontalo dimasa depan bukan
untuk kepentingan kami.Demikian kata sosok yang bernama lengkap Rustam Husain, S.Ag.M.Pd.
Pemilik Lahan Minta
Ganti Kerugian Senilai Miliyaran Rupiah
Namun, sekalipun Rusli
Habibie Gubernur Gorontalo telah memberikan keputusan yang bijak atas keinginan
mahasiswa dan seakan berhasil meredam kemarahan mahasiswa di asrama Gorontalo
Jakarta, tapi sepertinya persoalan itu bukan berarti sudah selesai. Sebab, berbagai komentar dan harapan
masyarakat Gorontalo di Jakarta, seakan menginginkan agar aksi mahasiswa itu
tidak terulang lagi. maka perlu ada penyelesaian yang tuntas.
Tidak hanya itu, saat
ini di Jakarta sudah berhembus kabar di kalangan tokoh dan masyarakat tertentu,
bahwa lahan yang sedang berdiri bangunan kantor
perwakilan provinsi Gorontalo dan asrama tersebut, rencananya akan di
gugat oleh pemilik lahan
sebelumnya. Dengan ganti rugi nilainya cukup
fantastis yaitu berkisar 5 - 7 miliyar
rupiah.
Irsyad Sudiro, ketika
ditemui dikediamannya kawasan depok dan dikonformasi soal dirinya yang dikabarkan sebagai pemegang kuasa penuh dari pemilik lahan yang akan menggugat
pemprov.Gorontalo dalam hal ganti rugi atas kepemilikan lahan yang telah
berdiri kantor perwakilan dan asrama Gorontalo di Jalan Salemba Tengah Jakarta
Pusat.
Irsyad Sudiro |
Dalam kesempatan itu
ia, mengatakan bahwa memang ada persoalan yang
ingin diluruskan dengan pemda Gorontalo. Tapi, ia meminta agar tidak menghembuskan kalimat atau kata
“Mengguggat”. Sebab jika menggunakan kata
itu, berarti ia akan
berkonfrontasi dengan pemda Gorontalo. Perlu anda pahami, bahwa saya justru
ingin memperkuat legitimasi atas pengalihan hak itu. Karena, saat ini masih ada
kalimat-kalimat protes atas pengalihan lahan itu. Tetapi, tidak dalam hal
konteks pihak – pihak . Artinya, Kita menjadi bagian satu pihak dan tetap mencintai Gorontalo. Tuturnya.
Saat ditanya, apakah benar bahwa ahli waris akan
meminta ganti rugi senilai Rp. 5 hingga 7 milayar, kepada
pemrov.Gorontalo, atas masalah lahan itu?
Kata dia, meskipun masalah ini harus diselesaikan.
Tetapi, ia berharap masalah ini hanyalah bagian kecil dari persoalan yang
dihadapi oleh pemda.Gorontalo. Masalah
ini hanyalah teknis untuk mengkonsolidasikan aspek-aspek legalitas nya.
Nilainya pun tidak segitu, hanya berkisar
Rp. 3.5 (Tiga Setengah ) miliyar rupiah. Hal ini pun sudah ia sampaikan
kepada beberapa tokoh Gorontalo, agar diagendakan pertemuan dengan
pemda.Gorontalo. Artinya kita duduk bersama mencari solusi. Tutur sosok yang bernama lengkap H.M.Irsyad Sudiro, M.Si.
Lebih lanjut kata dia.
Jangan lupa bahwa dirinya adalah salah satu pemberi semangat dan pendukung
masyarakat Gorontalo ketika sedang berjuang untuk menjadi daerah provinsi.
Bahkan, keliling kota Gorontalo pun
sudah dirasakan. Jadi, akan lebih bijak jika anda bertanya bagaimana soal Gorontalo
masa yang akan datang. Sebab, Saya sempat memimpikan, bahwa Gorontalo itu akan menjadi kota ‘ Small But Beautiful’
( kecil tetapi indah), artinya sebuah
provinsi yang kecil tetapi akan dibuat oleh masyarakatnya menjadi indah dan
maju. Kalaupun pertumbuhannya tidak besar, tapi disitu ada hal-hal yang indah memiliki khas secara
structural, secara Geografis , secara berpolitik,secara historis dan bisa
menjadi Hasanah yang membanggakan.
Masih dengan Irsyad.
Masyarakat Gorontalo, banyak yang pintar, dan
hampir dipastikan tidak ada yang
selalu memperlihatkan kesombongan. Tetapi selalu berani tampil apa adanya
dengan mempertahankan prestasi-prestasi serta semangatnya .
Saat ditanya benarkan
setelah di tinggal Fadel, Gaung Gorontalo hilang?
Harus diakui bahwa
setelah ditinggalkan oleh Fadel saat menjadi Gubernur maka Gaung Gorontalo
sangat terasa menurun. Maka, inilah yang perlu dikejar kembali. Artinya momentum dengan adanya pengalaman yang
terdahulu, yang dirintis Fadel
melalui pencanangan khas daerah tersendiri dengan mengibarkan
nama , bendera Gorontalo. Meskipun Fadel, menyadari bahwa konsep yang
ditawarkan kepada masyarakat Gorontalo adalah sesuatu yang harus
dipaksakan.Karena saat itu sebenarnya masyarakat Gorontalo belum siap dengan konsep
Fadel. Hal itu terlihat dari
perkembangan dilapangan dimana masih banyak yang mempersalahkan fakta-fakta
dilapangan yang timbul dipermukaan. Artinya, setelah ditelisik jejak-jejaknya
masih banyak yang perlu diperbaiki .Demikian kata politisi DPP Golkar yang
juga mantan anggota DPR-RI periode
2004-2009, lalu.
Samce Abdullah |
Sementara tanggapan masyarakat Gorontalo di Jakarta pun mulai
bermunculan.antara lain Samce
Abdullah,S.Sos.M.Si begitulah nama lengkapnya yang juga mantan karyawati di kantor
perwakilan Jakarta, ketika dimintai tanggapannya atas aksi itu.?
Ia mengatakan, aksi
seperti ini bukan baru pertama kali terjadi. Sebab sebelumnya juga mahasiswa di
asrama telah melakukan aksi demo, namun
kasusnya berbeda yaitu saat masalah
fasilitas internet dan sebagainya yang saat itu kepala perwakilan masih
di jabat oleh pak Noto.
Kata dia, Fadel
Mohammad saat masih menjabat Gubernur
Gorontalo telah merencanakan akan
memindahkan kantor perwakilan itu ke lokasi yang lain. Bahkan saat itu, melalui
inspektorat Gorontalo. kami telah
diminta untuk mencari lahan yang ada di
sekitar kawasan Jakarta Pusat. Hanya,
mencari lahan di Jakarta tidak semudah itu. Namun, karena pak Fadel telah
siap-siap menjadi menteri maka, rencana
itu tidak terlaksana.
Ia. menambahkan,
pertimbangan pak Fadel saat itu lebih
memilih untuk memindahkan kantor
perwakilan dari tempat itu,
karena setelah mendengarkan berbagai saran dan masukkan dari
para mahasiswa yang aktif baik di dalam
ataupun di luar asrama. Termasuk masukkan dari
para mantan penghuni asrama yang sebagian besar mengatakan bahwa tempat
itu memiliki sejarah dengan mahasiswa Gorontalo di Jakarta. Makanya, pak Fadel
mengambil keputusan yang mengatakan
lebih baik kantor perwakilan yang
mengalah atau di pindahkan agar karyawan disitu bisa
bekerja dengan tenang. Bahkan waktu itu, asrama juga sudah direncanakan akan di bangun lebih baik lagi. Karena menurut Fadel
bangunan itu tidak layak jika di katakan asrama mahasiswa. Tetapi dengan
adanya aksi ini, ia berharap ada solusi
dan tidak berujung anarkis. Sebab, yang ia ketahui mahasiswa diasrama rata
-rata mereka mau diajak berdialog mencari solusi. Demikian Tutur
Samce.
Budi Badjeber |
Di tempat berbeda, Budi Badjeber. mantan ketua HPMIG Tahun 1968, menurutnya lahan itu hasil rampasan pada
zaman PKI. kemudian dikuasi oleh KODAM,
kemudian oleh KODAM di percayakan kepada
seseorang. Pada zaman itu tahun 1968, organisasi masyarakat Gorontalo di
Jakarta yaitu KKIG ( Kerukunan Keluarga
Indonesia Gorontalo) menyewa ( ngontrak) tempat itu, dan kami sebagai mahasiswa
Gorontalo di berikan ruangan oleh KKIG berkantor. tidur dan berlajar di situ. Jadi, kantor
sekretariat HPMIG disitu. Kemudian pada
suatu waktu, KKIG tidak ingin memperjanjang lagi masa kontrak di situ.
Karena sipemegang kuasa yang
dipercayakan oleh KODAM saat itu, sudah
mulai menyalah gunakan kewenangannya
disitu.Tuturnya.
Mahasiswa HPMIG,
Menemui H.V.Worang, Gubernur SULUT( Sulawesi Utara)
Ia, menambahkan kemudian kami mahasiswa
menjadi berfikir, jika KKIG tidak akan memperpanjang lagi masa sewa di tempat itu,
berarti kami mahasiswa HPMIG tidak akan memiliki kantor sekretariat lagi.
Tetapi, beberapa hari kemudian, setelah kami telusuri ternyata bahwa ada aturan
yang mengatakan semua lahan yang di kuasai oleh KODAM tidak bisa di sewakan.
Akhirnya kami mahasiswa berupaya
berjuang keras mencari informasi dan masukkan dari berbgai pihak. Hingga saat
itu kami menemui Gubernur SULUT (
Sulawesi Utara) yang saat itu di jabat oleh H.V. Worang. Karena saat itu
Gorontalo masih bagian dari SULUT.
Kemudian H.V.Worang minta agar kami mahasiswa membuat surat pernyataan
atau permohonan yang mana benar ingin
menempati lokasi itu. Meskipun yang
memperjuangkan lokasi itu hanyalah mahasiswa HPMIG, tetapi dalam kalimat surat
itu atas nama mahasiswa se Sulawesi Utara, yang dikirim ke KODAM. Akhirnya
dapat persetujuan. Tetapi, karena mahasiswa dari Manado, Kotamobagu dan
lain-lain tidak mau tinggal disitu, maka lokasi itu diserahkan ke mahasiswa
Gorontalo. dan itu diketahui oleh H.V.
Worang bahkan beliau meminta agar kami mahasiswa Gorontalo bisa menempati
tempat itu. Tuturnya.
Ketika ditanya bagaimana dengan adanya aksi ini.?
sebaiknya
ada solusi untuk jangka panjang. Meskipun pemda. memiliki uang, Tapi, hargailah
sejarah. Sebab, biar bagaimana pun HPMIG punya sejarah dalam memperjuangkan
tempat itu. Demikian katanya.
H.Jamien Tahir |
Sementara di tempat
berbeda, Jamin Tahir, saat dimintai tanggapannya tentang aksi mahasiswa
tersebut. Ia mengatakan memang pada saat itu pernah mendengar yang mana KKIG
memfasilitasi HPMG untuk menempati kantor KKIG pada era itu. Tetapi, ia tidak
mengikuti terus perkembangan sejarahnya. Namun, saat ini jika pemda. Gorontalo
telah memberikan solusi dan sudah ada kesepakatan dengan mahasiswa maka itulah
jalan yang terbaik. Meskipun ia harus kecewa dengan aksi itu. Sebab kultur kita
orang Gorontalo tidak selamanya harus bergerak dengan aksi. artinya kita ada “Moheluma
dan Mohuyula, itulah cara yang
terpuji. Karena masih ada ruang-ruang untuk duduk bersama dan berdialog.
Faktanya, dengan duduk dan berdialog bersama, kan menemukan solusi. Tuturnya.
Kata dia, tetapi
kesepakatan yang ditemukan saat ini, harus ditindak lanjuti dengan membuat
sebuah aturan bersama yang disepakati oleh mahasiswa dan pemda. Gorontalo. Bila
perlu buatkan kesepakatan yang bersifat pemanen, supaya aksi ini tidak akan
terulang lagi. Artinya mahasiswa memiliki pegangan yang kuat, begitu juga
dengan pemda.Jika sudah berpegang pada kesepakatan itu, kan masing-masing
mentaati aturan itu. Karena zaman itu selalu berubah.
Ketika dimintai
tanggapannya bahwa lahan tersebut, akan di gugat kembali oleh pemilik lahan.?
Yaa, kita harus lihat
si penggugat itu punya bukti apa. Kemudian apakah lahan itu, sudah bersertifikat
atas nama pemda. Gorontalo. Kan, pegangan kita dokumen itu. Jika, terjadi
gugatan dan sipenggugat menang dan meminta kerugian yang di tuntut, maka
tinggal di hitung berapa nilai lahan itu. Kalau tuntutan lebih tinggi dari
nilai lahan. Maka untuk apa? Kata Jamin(sapaan dekatnya)
Hamzah Isa |
Hamzah Isa, Menurutnta,
meskipun Gubernur sudah menghargai keinginan mahasiswa di asrama, namun
sebaiknya Gubernur Gorontalo tetap memikirkan untuk jangka panjang. Sebab, kasus ini bukan baru kali ini terjadi,
dan bisa saja kasus ini akan terjadi pada waktu yang akan datang.
Kata dia, karena setiap
pemimpin pasti berbeda kebijakannya. Baginya, akan lebih bijak jika
kegiatan pelayanan kantor perwakilan
Gorontalo di Jakarta tidak disitu lagi. Jadi, ikhlaskan saja tempat itu untuk
asrama mahasiswa.
Kata dia, semua orang
Gorontalo di Jakarta mengetahui bahwa tempat itu adalah asrama untuk kegiatan
mahasiswa HPMIG. Sejarah nya pun mahasiswa yang berjuang untuk menempati lokasi
itu. Tuturnya
Kata dia, Didi Baga ( Kepala
perwakilan) juga tahu persis cerita asrama itu. Jadi, Kalau Gubernur membuat
kebijakan dengan memindahkan pelayanan kantor perwakilan disitu, maka masa yang
akan datang orang akan mengingat bahwa Gubernur saat ini telah menyelesaikan
persoalan itu. Tetapi, kalau hanya di redam seperti itu, berarti sewaktu- waktu
bisa saja akan meledak kembali. Pemprov. kan punya anggararan, bicarakan dengan DPRD. Sebab, kalau Gubernur
membuat program untuk kepentingan yang
positif pasti masyarakat Gorontalo akan
memahaminya. Demikian kata Hamzah.
Didi Baga |
Sebelumnya ketika aksi itu berlangsung Didi Baga, kepala kantor perwakilan provinsi Jakarta telah meminta maaf. Menurutnya, dalam
pemahamannya pernyataan yang disampaikan tersebut justru ia membela mahasiswa. Tetapi,
jika dipersepsikan berbeda,
maka saya minta maaf. Meski menurutnya, sebenarnya inti masalah tersebut bukan pada soal pernyataan itu.
Tetapi, pernyataannya tersebut hanyalah momen dari akumulasi sebuah kekecewaan
mahasiswa. Menurutnya, bahwa ada persoalan lain yang harus cepat di selesaikan yaitu
sebuah kebijakan daerah terhadap status kehadiran asrama mahasiswa di tempat
itu.Tutur Abdul Kadir Didi Baga, SH.MH nama lengkapnya ( 004/MG/Ibrahim )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar