DR. H. A.W.Thalib |
Ditengah memanasnya suasana politik di daerah provinsi Gorontalo dalam rangka persiapan pemilihan calon kepala daerah Gubernur dan wakil periode 2012-2027, sehingga membuat sebagian para calon kandidat telah mengambil posisi sekaligus mendeklarasikan dengan masing-masing pasangan, Namun, bagi seorang dengan nama lengkapnya DR, H. A.W. Thalib MBA, MSi , akan menjadi lain cerita, Sosok yang kini masih aktif menjadi anggota DPR RI di Komisi II mewakili daerah Gorontalo diusung oleh PPP se provinsi Gorontalo. Lebih santai dan terkesan tidak terlalu berambisi menanggapi isyu politik yang sedang berkembang di daerahnya sendiri. Menggunakan kemeja lengan panjang batik bercorak orange kecoklat-coklatan dan celana panjang coklst, sosok yang dikenal tidak alergi dengan para awak media ( wartawan) ini, ternyata masih tetap dengan gaya dialegnya yang khas dan penuh keakraban.
Saat ditemui oleh Media Gorontalo, ketika masih berada di halaman komplek perkantoran Panasonic Gobel Cawang Jakarta Timur, tanggal 11 Mei 2011 pukul 15, 20 WIB, setelah melakukan silaturrahmi dengan H. Rachmat Gobel dalam rangka keberangkatan pengurus DPW dan DPC PPP se provinsis Gorontalo untuk menunaikan Ibadah Umroh, maka dengan penuh rasa kekeluargaan pak A.W ( sapaan akrabnya ) telah menciptakan komunikasi 2 arah.
Lantas, informasi apa yang didapat dari seorang A.W Thalib Inilah petikan percakapannya. ( sebelumnya mohon maaf tulisan nama Pak. A.W Thalib kami singkat dengan A.W.T dan Media Gorontalo disingkat menjadi MG.
MG : Assalamu’alaikum pak, A.W apa khabar?
A.W. T : Alhamdullilah sehat,
MG : Bisa ganggu sebentar pak ?
A.W. T : Anda dari mana ( sambil berjalan dengan perlahan )
MG : Media Gorontalo Online pak
A.W. T : Oh ya.. ada apa nich ( sambil tersenyum )
MG ; Pertemuan dengan pak Rachmat dalam rangka apa pak ?
A.W. T : Persiapan untuk ibadah Umroh pengurus DPW dan DPC
PPP dari daerah Gorontalo pada besok hari., sekaligus
kami pamitan dan menyampaikan rasa terima kasih
kepada beliau
MG : Kenapa harus ke pak Rachmat ?
A.W.T : Ya. Sebab, pak Rahmat yang memfasilitasi kami untuk
berangkat Ibadah Umroh. tetapi sebelumnya, kami telah
bersilaturrahmi dengan ketua umum PPP pak SDA
( maksudnya Suryadharma Ali.)
MG : Apakah ada pesan politik dari Pak Rachmat ?
A.W. T : Maksudnya
MG : Apakah Pak Rachmat memberi sinyal secara khusus untuk
menawarkan agar pak A.W maju dalam PIlGub Gorontalo?
A.W.T : Ha.. ha ha Anda mulai menggiring saya nic.
Tapi tidak kami hanya bicara soal ibadah.
MG : Bisakah bapak informasikan sikap politik PPP
menuju PILGUB di Gorontalo mendatang.
A.W. T : Belum , masih konsentrasi Ibadah dulu
MG : Dalam Konteks politik, nama seorang pak A.W. Thalib
termasuk diperhitungkan di Gorontalo, karena dipemilu
tahun 2004 sempat memiliki massa, bagaimana kalau di
calonkan masyarakat Gorontalo untuk ikut PILGUB
( Pemilihan Gubernur) mendatang dan apa tanggapannya.?
A.W. T : Oh Ya,.. ( dengan mimik agak kaget ) Begini, saya ini
merasa orang asli asal daerah Gorontalo dan sebagai
kader partai politik PPP dari Gorontalo, jadi jangan
heran kalau di calonkan, dan semua kader serta tokoh
politik siapapun dia dan dari partai apapun punya hak
dan kesempatan yang sama Jadi, bukan hanya saya
yang bisa dicalonkan. Namun demikian jika nama
saya masih dibicarakan dalam menuju PILGUB 2011,
itu adalah uatu kewajaran karena partai PPP terbesat
kedua di daerah provinsi Gorontalo
MG : Apakah sudah ada keputusan PPP Gorontalo
tentang sosok yang akan di usung ?
A.W. T : Ah ..belum, saya kira belum ( sambil tersenyum serta
dengan gayanya yang tenang) Begini, sekarang ini
PPP masih dengan tahapan untuk melakukan
penjaringan, tentu ada kriteria - kriteria atau persyaratan
yang harus dibuat dan disepakati untuk terpenuhi
menuju PILGUB tersebut yang kemudian ada sebuah
pengambilan keputusan partai
MG : Kira – kira kapan keputusan suara bulat politik dari PPP
khususnya di Gorontalo dalam menuju PILGUB ?
A.W T : Sabar aja, ! Tetapi, Insya Allah pada akhir bulan Mei 2011
ada keinginan dari pimpinan DPW PPP Provinsi Gorontalo
untuk melalukan pertemuan yang diberi nama MUSKERDA
( Musyawarah Kerja Daerah ) PPP, rencana tersebut sudah
dilaporkan kepada ketua Umum Pusat PPP di Jakarta. Jadi,
nanti MUSKERDA hal tersebut akan lebih focus dibicarakan,
tentu lewat pertemuan tersebut, ada keputusan politik dari
PPP serta calon yang akan diusung . Namun PPP
tetap lebih mendorong kadernya dan tidak hanya melihat
seorang A.W. Thalib semata. Dalam artian siapapun
kader dari PPP yang mampu tentu akan didorong.
MG : Pak Maaf Saya Potong , tadi dikatakan siapapun kader
PPP yang mampu akan di dorong, jika ada partai lain
hanya menghendaki memilih berpasangan dengan
seorang A.W. Tahlib apa reaksi bapak ?
A.W. T : Saya menghargai , tetapi saya tidak mau menanggapi
secara pribadi sebab harus ditentukan oleh orang-orang
di partai PPP. Saya tidak mau mengambil keputusan
secara pribadi maju atau tidak karena semua
keputusan partai politik.
MG : Maksud saya, menurut pribadi bapak sendiri ?
A.W T : Oh.. Iya ..( aksennya agak heran ) Saya akan selalu
siap dan bersedia, tetapi apabila ditugaskan oleh partai
dan berdasarkan keputusan partai termasuk menjadi
salah satu kandidat calon pada PILGUB.
MG : Mengapa demikian pak ?
A.W T : Begini, dan anda harus tahu, seperti pernyataan saya
yang sudah – sudah, bahwa ada 2 hal yang harus
saya dipertimbangkan untuk menyatakan bisa maju atau
tidak pada pencalonan sebagai kandidat dalam
PILGUB mendatang
Pertama : Harus ada keinginan dari rakyat di Gorontalo
sebagai bentuk aspirasi mereka, bahwa
seorang A.W. Thalib harus maju dalam
PILGUB. dan jika ada keinginan rakyat seperti
itu tentu harus dihormati dan dihargai yang
tidak bisa juga ditolak, karena penolakan
terhadap aspirasi adalah bentuk
penghianatan dan ini adalah prinsip
Kedua : Harus ada perintah dari partai politik, artinya
dari PPP memberi perintah agar A.W. Thalib
maju dalam PILGUB di Gorontalo mendatang,
sebab saya ini orang dalam partai dan bukan
orang diluar partai. Jadi sebagai orang partai
tentu harus ikut keputusan partai. Jangan lupa !
bahwa seorang A.W. Tahlib bukan sosok yang
berdiri sendiri dan berada dalam ruang
kosong, tetapi, sudah berada dalam ruang yang
terisi. artinya sudah berada dalam kader partai .
Jadi kalau sudah di partai, tentu segala sesuatu
ditentukan oleh keputusan partai dan harus ikut
aturan main partai. dan jika partai menghendaki
seorang A.W Thalib dipanggil oleh Gorontalo
berarti harus ke Gorontalo, karena ini sebuah
panggilan namun, sekalipun Gorontalo memanggil
tetapi jika parta tidak menghendaki A.W. Thalib
berad di Gorontalo dan tetap berada di Senayan
karena kepentingan negara Indonesia dan
negara yang memanggil A. W Thalib di
Senayan, tentu lebih penting Senayan karena
kepentingan Indonesia, Jadi fahamilah dengan
bijak semuanya untuk kepentingan rakyat.
MG : Terakhir pak. adakah gambaran dari bapak siapakan
calon kandidat yang pantas menjadi Gorontalo I dan
paling nyaman dan bisa didukung oleh PPP termasuk
dengan bapak sendiri ?
A.W T : Ha ha.. ha. anda selalu menggiring saya. sudah saya
katakan semua tokoh dan kader politik di Gorontalo
mempunyai hak dan kesempatan yang sama
dalam PILGUB tetapi tetap rakyat Gorontalo
yang menentukan.
MG : Terima kasih, bapak telah member kesempatan
kepada kami. Semoga sukses pak.
A.W. T : Iya .. sama – sama.
Demikian petikan wawancara dengani pak A.W Thalib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar