Selamat Datang di Ruang Informasi Masyarakat Gorontalo JABODETABEK Selamat Datang di Ruang Informasi Masyarakat Gorontalo JABODETABEK Media Gorontalo: MENANTI KEMBALINYA “KEJAYAAN LAMAHU” DALAM TITAHNYA FADEL MUHAMMAD
Mohon Maaf Jika Tampilan Blog Tidak Memuaskan Anda

Senin, 14 Desember 2020

MENANTI KEMBALINYA “KEJAYAAN LAMAHU” DALAM TITAHNYA FADEL MUHAMMAD

MG Jakarta. Upaya aktivis organisasi Gorontalo rantau di Jakarta mandaulat Fadel Muhammad untuk berada dilingkaran struktural kepengurusan LAMAHU (Huyula Heluma Lo Hulondalo ) untuk periode 5 tahun mendatang akhirnya telah membuahkan hasil.

Tak hanya itu, entah sedang mengalami kegelisahan dengan kondisi eksistensi LAMAHU yang belakangan ini hasil dari berbagai kegiatannya seakan tak sesuai dengan yang diharapkan atau tidak seperti para pemimpin LAMAHU diera sebelumnya seperti: Ary Mochtar Pedju, Rahmat Gobel, dr.Sutedjo Niode (Alm.) dan Agung Mozin, sekjend merangkap plt. Ketua Umum hingga  tahun 2012, maka para pencita LAMAHU pada tahun ini sebelum pelaksanaan MUBES mereka mencoba mengusung konsep yaitu mengembalikan LAMAHU pada “TITAHNYA”  dengan format pemilihan ketua umum menggunakan versi sistim kerajaan di Gorontalo yaitu seorang pimpinan di pilih oleh sang raja atau mendapat persetujuan dari keluarga kerajaan.

Hasil pantauan Tim Media Gorontalo, oleh karena sedang situasi pandemi COVID19 yang juga melanda Indonesia. Maka agar dapat menyesuaikan dengan konsep itu, segala kelengkapan untuk persiapan saat pelaksanaan MUBES baik kepanitian (SC & OC) yang ditunjuk dan aturan main organisasi pun pengkajiannya, penyesuaian serta perubahan/penyempurnaan pada beberapa BAB, dan pasal-pasal di AD/RT LAMAHU sebagai rancangan, materi pembahasannya dilaksanakan melalui pertemuan virtual online (Zoom Metting) dengan para stackholder dan pengurus pilar LAMAHU sebelum pelaksanaan MUBES.

Sehingga untuk menghemat waktu peserta MUBES yang hadir saat MUBES tinggal mengesahkan rancangan AD/RT, program kerja, tata tertib MUBES dan melakukan pemilihan personal-personal yang akan menempati posisi di struktur  Bantayo (Dewan Permusyawaratan) dan pemilihan salah satu ketua umum BUBATO ( Pengurus) dari semua calon ketua yang mendaftar atas rekomendasi dari pilar-pilar dan kemudian dipilih oleh Bantayo ( Dewan Permusyawaratan) dan ditetapkan di forum MUBES.

Sementara itu disisi lain, berharap masih akan ada pemilihan ketua umum dengan cara systim demokrasi modern dimana seorang ketua dipilih oleh anggota melalui pilar-pilar LAMAHU. Maka genderang pertarungan calon ketua pun seakan sudah ditabuh oleh para calon ketua seperti Carolina ( Ina) Kaluku, Sofyan Botutihe dan Yeyen Sidiki yang mendapat dukungan dari pilar-pilar, yang bergelirya dan melakuan pertemuan diberbagai tempat.

Namun munculnya nama Fadel Muhammad yang akan ikut dalam konstestasi pemilihan kertua umum LAMAHU hanya berkisar lebih kurang 10 hari sebelum pelaksanaan MUBES, telah membuat perhitungan peta kekuatan dukungan di pilar-pilar. Bahkan beerdarnya nama Fadel Muhmmad memunculkan berbagai pertanyaan dan teka-teki antara percaya dan tidak dikalangan masyarakat Gorontalo. Pasalnya sosok “sekaliber” Fadel Muhammad yang saat ini sudah menduduki jabatan sebagai Wakil ketua MPR RI, apa masih mau terlibat ikut urus LAMAHU?

Forum bertajuk “ Temu Tokoh Nasional & Silaturahmi Keluarga Besar LAMAHU Dalam Rangka Sosialisasi 4 Pilar MPR RI yang digelar 4 hari jelang pelaksanaan MUBES seakan menjadi penegasan dan kepastian soal keikut sertaan Fadel Muhammad dalam bursa pemilihan ketua umum LAMAHU untuk periode mendatang.

Acara yang dipandu oleh Rustam Amiruddin pada malam itu, selain dihadiri oleh Fadel Muhammad, juga dihadiri tokoh/ jajaran pengurus LAMAHU yang sudah demosionir, dan 33 perwakilan/pengurus inti di masing-masing pilar-pilar LAMAHU, dan sebagian masyarakat Gorontalo bertempat di Hotel Haris, Tebet Jakarta Selatan 25/11/20.

Suasana silaturahmi di salah satu Hotel Jakarta,25/IX/20
Hamzah Isa ketua harian LAMAHU periode 2015-2020 yang mengawali acara sambutan, ia mengatakan suasana ini bagi kami sebagai pengurus LAMAHU adalah menjadi suasana yang sangat membahagiakan. Karena selama menjadi pengurus LAMAHU selalu memimpikan seluruh tokoh-tokoh nasional LAMAHU agar selalu ikut, hadir, berpartisipasi dan ikut membesarkan LAMAHU. Tanda-tanda itu sudah kita lihat pada malam ini. Juga dengan pertemuan malam ini maka kembalinya masa jayanya LAMAHU sebelumnya, sudah didepan mata kita.

Hamzah menambahkan, saat ini baginya juga sebenarnya telah menjadi era tahun keemasan orang Gorontalo. Karena tahun ini kita memiliki putra-putri Gorontalo terbaik yang mendapat kesempatan menduduki jabatan penting dijajaran tingkat nasional mulai dari wakil rakyat di DPR/MPR RI, DPD RI, sampai dengan tingkat Kementrian maupun badan tinggi negara seperti di KPK serta LSM yang berkelas. 

Kita punya Rahmat Gobel, Fadel Muhammad menjadi wakil ketua DPR/MPR RI. Selain itu juga ada anggota DPR RI seperti Elnino Husain Mohi, Ida Saidah Rusli Habibie  semenetara di DPD RI ada H. Abdurrahman Abubakar Bahmid, Lc., Dewi Sartika Hemeto dan lain-lainya. Pada tingkat pemerintahan ada Roem Kono DUBES di Bosnia dan Herzegovina, Suharso Monoarfa Menteri PPN/Bappenas (Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional ), Zainudin Amali MENPORA, Yunus Nusi Sekjend. PSSI dan Olis Datau sebagai ketua umum LYRA. Insya Allah kesempatan ini juga akan menjadi kesempatan emasnya LAMAHU.

Oleh sebab itu dalam menghadapi MUBES LAMAHU mendatang, kita tinggal satukan niat, langkah dan seluruh konsentrasi kita untuk mengsukseskan MUBES tersebut. Kita musyawarah untuk mufakat. Tidak perlu ada intrik sana dan sini. Sebab LAMAHU hanyalah paguyuban bukan partai politik. Ujarnya

Masih ditempat yang sama, Fadel Muhammad yang mengawali sambutan singkatnya menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pengurus LAMAHU karena telah beraudensi di kediamannya dan sudah bercerita panjang lebar tentang LAMAHU serta rencana MUBES LAMAHU. 

Mantan Gubernur Gorontalo itu, juga berterima kasih kepada semua yang telah hadir dan tidak menyangka hanya dalam hitangan waktu 2 hari rencana ini terlaksana dan bisa hadir masyarakat Gorontalo seperti yang ada saat ini.

Fadel menambahkan, saat ini ia tidak lagi mengurus partai politik dan insya Allah LAMAHU juga akan menjadi tempat pengabdiannya untuk orang Gorontalo. Bila perlu, kedepan LAMAHU akan kita jadikan sebagai forum khusus untuk komunikasi dengan orang Gorontalo sesuai fungsinya di di MPR.

Menurutnya, kebutuhan pemda dan masyarakat di daerah Gorontalo saat ini adalah peningkatan SDM (sumber Daya Manusia). Jadi kedepan kita membantu pemerintah daerah Gorontalo, Gubernur, Walikota dan para Bupati dengan 3 program yang akan dikerjakan yaitu membantu dalam hal peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia), promosi budaya asal daerah Gorontalo dan kegiatan sosial seperti pengadaan pasar murah. Tidak perlu banyak-banyak nanti bikin pusing.

Kedepan LAMAHU harus dijadikan sebagai organisasi pemersatu. Tapi kita tidak perlu berpolitik karena LAMAHU hanya paguyuban biasa. Demikian ujar Fadel Muhammad yang kini menjabat wakil ketua MPR RI.

Gayung pun menjadi bersambut ketika hari “H” pelaksanaan MUBES LAMAHU KE VIII yang bertempat di salah satu gedung MPR/DPR RI pada 29/11/2020

Fadel terpilih jadi ketua umum berdasarkan hasil musyawarah mufakat perwakilan Bantayo ( Dewan Permusyawaratan ) LAMAHU berjumlah 10 orang anggotanya yang hadir di MUBES saat itu. Dengan perolehan  8 orang suaranya telah sepakat memilih dan menetapkan Fadel Muhammad menjadi Ketua umum LAMAHU untuk masa bakti 2020-2025 mendatang. Sementara Carolina ( Ina ) Kaluku dan Sofyan Botutihe hanya mendapat dukungan masing-masing 1 suara.

Dalam rancangan AD/RT yang diedarkan pada peserta MUBES, bahwa sesuai AD/RT LAMAHU yang diatur pada BAB III pasal 4 tentang struktur Bantayo, bahwa Bantayo (Dewan Permusyawaratan) adalah anggotanya yang terdiri dari sesepuh masyarakat Gorontalo, Cendikiawan Professional dan Tokoh masyarakat/Tokoh Politik yang jumlahnya 27 orang dan paling sedikit 9 orang. Sementara pemilihannya diatur pada TATIP ( Tata Tertip) pasal 5 melalui surat keputusan MUBES nomor: IX/MUBES-VIII/LAMAHU/XII/2020

Namun sangat ironis, MUBES yang diharapkan akan menjadi semangat titik awal untuk kembalinya kejayaan dan manfaat LAMAHU untuk masyarakat Gorontalo, tapi setelah terpilihnya ketua umum justru masih menimbulkan ketidakpuasan yang berkembang menjadi perbedaan penafsiran di beberapa pilar LAMAHU. Bahkan ada yang memilih pulang meninggalkan arena  MUBES, sebelum Mubes itu selasai dilaksanakan.

Mulai dari persoalan teknis administrasi dan sistim pemilihan ketua umum yang dianggap tidak lagi memberi kekuatan penuh kepada Pilar-pilar LAMAHU sebagai penentu suara untuk memilih ketua umum serta hasil suara berbeda jauh diperoleh Carolina ( Ina ) Kaluku dan Sofyan Botutihe masing-masing hanya mendapat dukungan 1 suara dari jumlah suara untuk Fadel Muhammad menjadi bagian dari biang keladi persoalan itu.

Bahkan saat berita ini diturunkan sudah muncul pembentukan kelompok baru yang diberi nama “ Presidium Nasional Gorontalo Rantau” yang di dominasi oleh para aktifis dan tokoh-tohoh LAMAHU era tahun 2010an.

Adalah Ilhab Botutihe ketua Pilar Mohumoto. Dia mengatakan memilih pulang dan meninggalkan lokasi MUBES, sebelum MUBES selesai. Alasannya karena kata panitia, pilar Muhumoto tidak terdaftar sebagai peserta MUBES. Ia pun kaget. Namun tetap berusaha agar bisa diikut sertakan dalam MUBES itu. Hanya lagi-lagi katanya panitia, pendaftaran pilar sudah ditutup. Padahal sebelum MUBES sebagai ketua ia sudah menyampaikan kepada salah satu pengurus senior di LAMAHU agar pilar Mohumoto tolong didaftar. Bahkan ia juga ikut diberbagai pertemuan antara pilar dengan salah satu kandidat ketua umum di beberapa tempat sebelum MUBES. Terakhir acara di hotel Haris, Tebet pun kami diundang dan ia berusaha ikut hadir.

Ilhab Botutihe
Kata Ilhab yang menjadi penyesalannya, LAMAHU ini katanya mereka hanya Paguyuban biasa yang merangkul warga Gorontalo. Apalagi pilar Mohumoto itu sudah ada sejak tahun 2010 dan selalu diundang dan ikut hadir baik kegiatan biasa maupun MUBES LAMAHU di puncak tahun 2012 dan MUBESLUB LAMAHU waktu di Halim tahun 2015.

Maksudnya MUBES Ini kan hanya kegiatan paguyuban, apa yang salah dan ruginya kalau didaftarkan saja. Hanya mungkin karena ada kepentingan dukung-mendukung, jadi tidak direspon oleh panitia upaya kami.

Kemudian, yang juga menjadi salah satu pertimbangannya untuk meninggalkan arena MUBES lebih awal, karena percuma juga pemilihan ketua umunya hanya di pilih oleh BANTAYO dan tidak lagi dipilih oleh pilar-pilar LAMAHU berdasarkan suara terbanyak seperti pemilihan ketua umum LAMAHU di Puncak Bogor tahun 2012 lalu.

Ilhab menambahkan, sebenarnya bukan cuma pilar Mohumoto yang meninggalkan arena MUBES lebih awal, karena ada infomasi Ka’Ina Kaluku sebagai calon ketua juga meninggalkan MUBES sebelum selesai. Tapi sudahlah semua sudah selesai.

Sementara itu, terkait dengan terpilihnya Fadel Muhammad sebagai ketua umum LAMAHU, menurutnya sejak munculnya nama Fadel Muhammad ikut dalam pencalonan ketua Lamahu, tadinya ia berfikir hanya akan ikut meramaikan MUBES saja. Karena seorang Fadel paling tepat sebagai ketua  penasehat LAMAHU saja.

Namun, setelah mendengar sambutannya di acara Hotel Haris, maka sudah hampir dipastikan Fadel yang akan terpilih jadi ketua LAMAHU. Apalagi beliau salah satu yang memfasilitasi tempat pelaksanaan acara MUBES tahun ini. Secara logika tentu hal ini akan menjadi beban moril terhadap panitia pelaksana.

Tetapi kalau boleh menyarankan agar kita tidak perlu berlebihan berharap yang banyak kepada Fadel sebagai ketua umum. Karena dengan tingkat kesibukan Fadel sebagai wakil ketua MPR RI tentu sangat padat. Bahkan kedepan menurutnya bisa saja Fadel Muhammad namanya hanya akan menjadi stempel sebagai ketua umum LAMAHU.

Pernyataan Roem Kono yang mengatakan” LAMAHU SEDANG MATI SURI” dalam sambutannya di forum MUBES, kalimat itu seharusnya akan menjadi bahan evaluasi untuk pengurus selanjutnya.

Oleh sebab itu, LAMAHU ini mungkin akan kembali menjadi bermanfaat, jika ketua umumnya selalu aktif mengawal, dan mengevaluasi program kerja LAMAHU periode mendatang. Kalau perlu ketua umumnya jemput bola. Sehingga kegiatan LAMAHU tidak terkesan mati suri dan jangan hanya berkisar pada Halal Bihalal atau ceremonial saja. Demikian ujar Ilhab

Herry A. Mateka
Sementara itu Herry Alwi Mateka ketua Bohulo dari ponsel yang berbeda. Dia mengatakan, sekalipun di internal pilar BOHULO ada kegiatan dukung-mendukung kepada salah satu kandidat calon ketua umum seperti yang dilakukan oleh pilar-pilar lainnya. Namun, sejak awal dan secara pribadi ia telah bersikap untuk mendukung siapapun yang akan jadi ketua LAMAHU pada periode mendatang. Karena selama ini, siapapun ketua umum LAMAHU yang terpilih belum tentu akan hadir di kegiatan BOHULO terutama saat perayaan HUT BOHULO.

Menurutnya, setiap tahun periode pemilihan ketua umum LAMAHU, semua ketua umum terpilih mereka adalah orang-orang yang sangat hebat. Tetapi dalam artian hebat ditempat lain, belum tentu akan hebat mengelola LAMAHU. Karena yang ia amati konsentrasi pengurus LAMAHU hanya berharap pada seorang ketuanya.

Herry mengibaratkan, LAMAHU itu seperti Bus yang mewah dan sudah terkenal. Tetapi bus ini tidak memliki bagasi dan garasi. Karena tidak ada yang perduli, akhirnya tidak terawat. Semua penumpang maunya naik dengan gratis, tanpa memikirkan operasionalnya. Bayangkan kalaupun Bus ini harus berjalan, Donggo Moponao ( masih akan menjalankan) Proposal dulu. Jika tak bisa jalan, sang sopir yang disalahkan. Padahal LAMAHU punya pengurus dan anggota semuanya mampu untuk beli tiket menutupi biaya operasionalnya,

Mungkin akan bisa jadi referensi. Brand BOHULO itu selain 3H ( Hiambua, Hiramea dan Hisanangia) juga memiliki program yang identik dengan kebersamaan yaitu P. A. S (Peduli Antar Sesama). Dalam pertemuannya ada seribu dan dua ribu rupiah perbulan dan masukkan dalam kas organisasi. Nilainya memang kecil. Tapi manfaatnya jika digunakan tepat sasarannya. Yang terpenting kita saling membangun, membantu, rasa perduli terhadap sesama warga Gorontalo khususnya keluarga kesar BOHULO. Selain itu, melalui PAS ini insya Allah akan menjadikan sebuah paguyuban yang selalu berdampingan dengan sosialnya dan tidak terlalu banyak menuntut.

Pertanyaannya? Bisakah mulai saat ini kita saling bergandengan tangan membangun LAMAHU dengan rasa peduli. Artinya kita bersama naik bus itu, dengan catatan yang mampu diwajibkan beli tiket, yang tidak mampu tetap dikasih tempat duduk. Agar nilai sosial sudah ada disitu. Sebab sekecil apapun niat baik kita!!! tidak akan ada yg tercecer dihadapan Yang Maha Kuasa

Ia berharap setelah MUBES ini, prioritas ketua umum terpiilih untuk selalu berupaya merangkul semua pihak yang ingin eksis dengan tetap menjaga soliditas dan mengedepankan kebersamaan di LAMAHU.  Karena siapapun dia, dan yang masih cinta, merasa memiliki pada LAMAHU pasti tidak berharap pasca MUBES ini, masih akan melahirkan kelompok-kelompok LAMAHU yang kecewa seperti yang terjadi pada pemilihan ketua LAMAHU periode sebelumnya. Demikian ujarnya

Suka tidak suka dan sekalipun LAMAHU hanya sebuah paguyuban biasa namun sepertinya model pemilihan ketua umum LAMAHU baik menggunakan format  sistim kerajaan atau sistim demokrasi modern, hasilnya tetap saja masih ada yang kecewa. Maka, tugas ketua umum terpilh dan semua pihak yang merasa sebagai anggota LAMAHU tinggal mengupayakan konsolidasi dan meramu sebisa mungkin MUBES tahun ini menjadikan momen awal untuk kembali kejayaan LAMAHU. Kita tinggal menanti harapan kembalinya kejayaan LAMAHU melalui konstruksi struktur pengurusnya dalam titahnya Fadel Muhammad untuk masa bakti hingga 5 tahun mendatang. (Berita & Foto by Ibrahim)

Tidak ada komentar: