Selamat Datang di Ruang Informasi Masyarakat Gorontalo JABODETABEK Selamat Datang di Ruang Informasi Masyarakat Gorontalo JABODETABEK Media Gorontalo: Roem Kono: KKIG dan LAMAHU Lahir Karena Faktor Sejarah
Mohon Maaf Jika Tampilan Blog Tidak Memuaskan Anda

Kamis, 12 Juli 2018

Roem Kono: KKIG dan LAMAHU Lahir Karena Faktor Sejarah

Gambar: Pengurus DPP-KKIG dan Panitia Penyelenggara HBH KKIG 1439H
Jakarta MG. Dewan Pimpinan Pusat - Kerukunan Keluarga Indonesia Gorontalo (DPP-KKIG), kembali merealisasikan program kerja agenda  tahunan  organisasi  itu dengan menggunakan tempat gedung SMESCO Convention Hall jalan Gatot Soebroto, Jakarta pada Minggu 08/07/2018

Acara yang bertajuk “ Halal Bi Halal dan Lebaran Ketupat Kerukunan Keluarga Indonesia Gorontalo Bekerjasama Dengan Pemerintah Provinsi Gorontalo” tersebut, selain dihadiri oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibie didampingi isterinya Hj. Ida Sahidah juga dihadiri Abdullah Paneo Ketua Dewan Adat  (Duango Adati lo Hulonthalo) Provinsi Gorontalo,Walikota Gorontalo Marten Taha, beserta jajaran Pemprov. Gorontalo, dan Iskandar Kamaru Wakil Bupati Kabupaten Bol-Sel (Bolaang Mongondow Selatan) serta perwakilan pengurus DPD – KKIG dari berbagai daerah yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia.

Gambar:  Gubernu Gorontalo, Wali  Kota  dan pejabat serta tokoh masyarakat Yang  hadir
Tak hanya itu tokoh masyarakat KKIG seperti Jahya Hiola sesepuh KKIG Makassar, Hj. Alwini Karsum Habibie (kakak kandung B. J. Habibie), para aktifis organisasi, serta jajaran  pengurus DPP-KKIG dan sebagian  warga Gorontalo rantau di JABODETABEK hadir memenuhi undangan itu.

Roem Kono anggota DPR aktif yang mewakili DAPIL Provinsi. Gorontalo dari fraksi Golkar dalam sambutannya mengatakan, hari ini ia menghadiri dua kegiatan organisasi Gorontalo rantau, dimana tadi pagi mengikuti kegiatan LAMAHU yaitu jalan sehat bersama Gubernur Gorontalo Rusli Habibie  beserta beberapa pejabat dari pemprov. Gorontalo dan Sandiaga Uno Wakil Gubernur pemprov. DKI dan jajarannya dan ribuan masyarakat Gorontalo dan  Betawi berputar mengelilingi kawasan Monas hingga menyaksikan  festival seni dan kebudayaan tradisi khas Gorontalo - Betawi yang begitu indah. 

Malam ini juga menghadiri acaranya KKIG yang ia anggap menjadi malam resepsi acaranya orang Gorontalo sekaligus dengan acara tadi pagi. Sehingga meskipun di Jakarta, tapi kita terasa seakan berada di daerah Gorontalo karena berada di tengah-tengah masyarakat Gorontalo.

Sebagai salah satu warga Gorontau rantau di Jakarta, ia mengapresiasi kepada seluruh panitia dari kedua organisasi yang menyelenggarakan acaranya hingga malam ini.

Drs.H.Roem Kono
Tetapi, ia meminta agar tetap menjaga persatuan dan kesatuan sesama masyarakat Gorontalo di tanah rantau dengan baik. Masyarakat Gorontalo harus benar-benar mampu mengikat hubungan tali-silaturrahmi. 

Kita tidak perlu lagi membeda-bedakan antara KKIG dan LAMAHU. Sebab, kita semua adalah satu dan sama yaitu rakyat Gorontalo yang memiliki satu khalifah yaitu Gubernur Gorontalo Rusli Habibie. Tidak ada lagi pemimpin-pemimpin lainnya. Kita tidak bisa mengkotak-kotakkan, misalnya Gubernur Gorontalo hanya milik LAMAHU atau KKIG. 

Kata Roem, masyarakat Gorontalo tidak perlu lagi membesar-besaran masalah KKIG dan LAMAHU. Sebab organisasi ini sifatnya sosial yang hanya ingin merekatkan tali persaudaraan sesama masyarakat Gorontalo baik yang berada di daerah Gorontalo maupun masyarakat Gorontalo di tanah rantau yang berada di daerah lain.

KKIG dan LAMAHU adalah sama. Ibarat “daun sirih”  yang jika digigit sama-sama “pahit”. Tidak bisa dikatakan LAMAHU manis atau sebaliknya. Jadi marilah kita saling dukung dan menghargai setiap kegiatan dari kedua organisasi ini. ujarnya
Kenapa LAMAHU ada? Itu karena faktor sejarah. Begitu juga dengan KKIG, lahir karena faktor sejarah juga yang dibangun oleh para leluhur kita. Jadi kita hanya mempertahankan sejarah tersebut. Tandasnya

Ketua umum MKGR itu berharap, kepada pemerintah Gorontalo dan organisasi Gorontalo rantau agar saling memanfaatkan terutama membantu warga Gorontalo rantau yang membutuhkan bantuan. Terutama ingin pulang Gorontalo tetapi tidak memiliki kemampuan dalam hal pembiayaan.

Menurut Roem, warga Gorontalo banyak yang pensiunan PNS (Red. Kini ASN- Aparatur Sipil Negara) dan sudah tinggal bertahun-tahun di tanah rantau, tetapi ketika ingin pulang ke kampung halaman atau ingin melihat perkembangan daerah Gorontalo tapi mereka tidak punya biaya. Mereka ingin mendapatkan bantuan dari pemerintah Gorontalob tetapi mereka tidak punya akses. Bahkan ingin mengadukan keperintah mereka tidak tahu mau kemana dan kesiapa?. Oleh sebab itu, KKIG bisa dijadikan sebagai fasilitator untuk hal-hal seperti itu. Apalagi KKIG pengurusnya ada di setiap daerah. Ujarnya. (Berita & foto by Ibrahim)

Tidak ada komentar: