Selamat Datang di Ruang Informasi Masyarakat Gorontalo JABODETABEK Selamat Datang di Ruang Informasi Masyarakat Gorontalo JABODETABEK Media Gorontalo: Hj. LOLYNDA USMAN IKUT BURSA PEMILIHAN CALON KETUM AP2 TKI
Mohon Maaf Jika Tampilan Blog Tidak Memuaskan Anda

Sabtu, 23 April 2011

Hj. LOLYNDA USMAN IKUT BURSA PEMILIHAN CALON KETUM AP2 TKI


Ditengah ktrikan yang menuai atas pelayanan dan pengiriman terhadap TKI ( Tenaga Kerja Indonesia ) khususnya tenaga kerja wanita Pekerja Rumah Tangga ( PRT ) dikirim ke luar negeri terkadang menerima perlakuan yang tidak manusiawi dari sang majikan. Namun, lain halnya dengan dengan sosok seorang ibu yang berdarah Gorontalo. Hj, Lolynda Usman, SE begitulah nama lengkapnya, Mungkin bisa disebut Generasi Kartini. Pasalnya dengan bermodal pengalamannya lebih dari 10 tahun bergelut dengan dunia PJTKI ( Pelayanan Jasa Tena Kerja Indonesia,) sejak sebelum dibentuk menjadi nama AP2TKI. Ia. siap bersaing ingin perubahan secara luas dalam proses pelayanan perbaikan di  Lingkungan AP2 TKI, sekaligus ikut dalam bursa pemilihan calon ketua umum AP2TKI ( Asosiasi Pengiriman dan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia ) Seluruh Indonesia peroide 2011 – 2014. di Jakarta 

            Ditemui saat pembukaan Munas dan Seminar ke V AP2TKI tanggal 21 April 2011 bertempat di Hotel Harris,  Jakarta Selatan, Sosok yang dipanggil akrab Ibu Loly, mengatakan kritikan terhadap pelayan pengiriman TKI khususnya Pekerja Rumah Tangga keluar negeri karena system tata kelola yang disalah gunakan oleh oknum. Oleh sebab itu harus ada perubahan system cara pelatihan sifatnya menyeluruh. Perubahan ini harus dimulai dari sekarang, tentu harus ada keberanian tanpa melanggar aturan yang telah dibuat oleh pemerintah. Jadi, apa yang dikatakan oleh ketua BNP2TKI tadi ( maksudnya saat member sambutan) itu adalah fakta, yang tidak bisa disembunyikan. Karena baik tidaknya pengiriman TKI khususnya TKW ( Tenaga Kerja Wanita ) keluar negeri titik tombaknya ada pada BlK ( Balai Latihan Kerja),  karena BLK sangat berperan membentuk kwalitas manusia untuk menjadi pekerja Profesional yang akan dikirim keluar negeri, 
                  Menurutnya, Jalau  BLK ( Balai Latihan Kerja ) khusus yang melatih Tenaga Kerja Indonesia , tidak serius mengadakan perubahan maka mustahil akan tercipta manusia berkwalitas yang akan dikirim. ke luar negeri. Namun, tentu pemerintah juga harus tegas artinya jangan meloloskan tenaga kerja yang tidak siap pakai. Tentu, untuk memenuhi harapan ketua BNP2 TKI,  harus ada kerja sama yang baik serta harus ada yang orang yang berani menerobos membuat perubahan sistim pengawasan pengaturan proses saat sebelum pengriman calon TKI ke Luar Negeri agar perlakuan TKI maupun majikan TKI di luar negeri agar tidak semena-mena. Untuk itu, dengan pemilihan kembali calon ketua saat ini akan ada tercipta pengawasan yang baik dan jika terpilih menjadi ketua, sosok yang khas sering mengunakan busana muslim lengkap dengan jilbabnya dengan lugas mengatakan prioritas yang harus dilakukan adalah sosialisasi peraturan pemerintah tentang penanganan TKI, kemudian kensolidasi atau penyatuan kembali seluruh anggota AP2 TKI yang selama ini sudah mengalami cerai berai. Jangan lupa Munas dan Seminar saat ini bagian dari penyatuan kembali semua anggota AP2 PJTKI. Dengan moment Hari Kartini tahun ini, mudah-mudahan ada wanita yang mampu dan bisa menjawab harapan yang signifikan dari AP2TKI untuk bangsa dan Negara. Sebab, Pekerja Rumah Tangga dalam hal ini TKW,  lebih dominan urusan wanita karena yang menjadi tenaga kerja adalah wanita, tentu hanya wanita yang mengerti persoalan wanita. Demikian tutur Ibu Loly   


            Sebelumnya ditempat yang sama M.Jumhur Hidayat ketua BNP2TKI ( Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia ) dalam sambutannya mengatakan terima kasih karena sudah mulai berbenah diri artinya dengan melaksanakan MUNAS dan Seminar AP2TKI. Semoga dengan kegiatan ini akan terbentuk pengurus yang lebih baik dari pada sebelumnya. Ia. Menjelaskan persoalan TKI yang telah menjadi sorotan adalah ulah kita semua dan hal ini sudah menjadi isu nasional sehinggga bapak Presiden memberikan warning ( peringatan) kepada aparatur yang mengelola TKI agar lebih serius dan jika tidak bisa dikelola dengan baik maka opsi moratorium atau opsi pembekuan pengiriman tenaga kerja  akan diberlakukan. Oleh sebab itu, kita diberi waktu selama 3 bulan untuk mengevaluasi langkah-langkah yang telah dilakukan oleh bangsa-bangsa ini dan pelaku baik di pemerintahan maupun non pemerintahan serta komitmen negara – negara yang menjadi tempat penempatan tenaga kerja dari Indonesia .

            Lebih lanjut kata Pak Jum ( sapaa dekat) saat ini  TKI sudah mulai diperhatikan yang cukup serius oleh semua pihak sehingga sudah banyak yang ikut berbicara untuk bersama membenahi masalah TKI . Untuk itu, dengan MUNAS dan Seminar hari ini, marilah kita bersama niatkan acara ini untuk Taubatan Nasuha artinya kita semua termasuk pemerintah tidak akan membuat kesalahan. Karena sebelumnya kesalahan pada proses TKI adalah proses dilaksanakan oleh orang-orang yang sontoloyo, dalam hal ini pejabatnya Sontoloyo para pelaku TKi juga Sontoloyo, Perlu diingat bahwa masalah utama dari pada TKI tentunya ada pada AP2TKI, karena jika dipersentase pelatihan TKI telah menyumbang 70% kwalitas kesalahan. Jadi marilah kita kembali untuk memperbaiki dan berpeganglah pada aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah jangan ada lagi yang aneh-aneh marilah kita sama- sama mengawasi. Demikian kata pak Kum sapaan akrab
 
            Dalam pembukaan acara Munas dan Seminar dihadiri Sri Supriati dari Dinas Trans.  Wisyam Helmi, SH Ketua AP2TKI periode 2008-2011, dan 150 anggota AP2TKI se JABODETABEK termasuk utusan perwakilan dari daerah di seluruh Indonesia

Tidak ada komentar: