Selamat Datang di Ruang Informasi Masyarakat Gorontalo JABODETABEK Selamat Datang di Ruang Informasi Masyarakat Gorontalo JABODETABEK Media Gorontalo: BABAK BARU WAJAH KKIG DITANGAN SANG GUBERNUR RANTAU
Mohon Maaf Jika Tampilan Blog Tidak Memuaskan Anda

Sabtu, 21 Mei 2011

BABAK BARU WAJAH KKIG DITANGAN SANG GUBERNUR RANTAU

H. Syafrudin Mosii
Kongres Nasional Organisasi Masyarakat Gorontalo Rantau telah usai, dan melahirkan keputusan - keputusan yang disepakati secara bersama. Meskipun hanya memiliki waktu 2 hari untuk menguraikan masaalah yang timbul baik dalam kehidupunan masyarakat Gorontalo diperantauan, juga masaalah yang dihadapi oleh pemerintah daerah Gorontalo, Namun para peserta kongres dengan segala keletihannya tetap berhasil menyusun dan membuat program - program untuk langkah selanjutnya yang telah melalui  pembahasan alot dengan kesepakatan bersama. 

Pelaku Organisasi Masyarakat Gorontalo Rantau yang menjadi peserta kongres saat itu, telah memutuskan menyatakan dengan bulat bersatu secara nasional menjadi satu kekuatan organisasi Gorontalo bernama KKIG (Kerukunan Keluarga Indonesia Gorontalo ),  keputusan tersebut diambil  tentu telah dipertimbangkan dengan matang dan lebih meletakkan pada kepentingan bersama diatas segala-galanya, yaitu menghilangkan rasa egois pada diri masing-masing, kelompok, organisasi sekaligus telah menguburkan paradigma lama yang lebih menonjolkan kepentingan diri sendiri.  
  
Keinginan bersama dari para peserta bahwa KKIG hasil kongres tahun 2011, agar menjadi mitra pemerintah khususnya di daerah Gorontalo yang tujuannya untuk mendorong, membantu tercapainya pembangunan secara merata dan adil, dan mendorong terciptanya kesejahteraan masyarakat di daerah Gorontalo. adalah bentuk kepedulian melalui sinergitas (sesuai tema Kongres) seakan menjawab fakta  kemiskinan yang masih ada didaerah Gorontalo.

Photo Suasana Kongres KKIG 2011
Suara bulat peserta kongres yang memilih H.Syafrudin Mosii, SE.MM.   untuk menjadi ketua umum KKIG (Kerukunan Keluarga Indonesia Gorontalo ) diseluruh Indonesia  harus ditempatkan sebagai suatu kewajaran atas suatu prestasi. Sebab, dalam pengamatan Media Gorontalo, perjalanan 5 tahun saat menjadi ketua KKIG - Tinelo yang berada di Jakarta, .Pak Udin ( begitulah panggilan dekatnya) telah berusaha memberikan yang terbaik untuk organisasi serta. hal - hal yang berhubungan dengan masyarakat Gorontalo Rantau di Jakarta dan sekitarnya.

Sarana dan prasarana yang menjadi kebutuhan internal organisasi serta kebutuhan masyarakat Gorontalo seperti legalitas organisasi, Sanggar Budaya sebagai tempat pelestarian kesenian dan kebudayaan  Gorontalo sekaligus menjadi bagian dari tempat pertemuan organisasi yang dilengkapi alat musik  dalam mengantisipasi kebutuhan para seniman Gorontalo baik di Jakarta maupun yang akan datang ke Jakarta, telah disiapkan, bahkan tim kesenian  hasil binaan sanggar tersebut sering tampil dalam event tertentu di Jakarta.

Sikap tegas dan selalu mendorong , membantu kegiatan para Pemuda Gorontalo Rantau,  Pelajar dan HPMIG ( Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Gorontalo ) serta selalu hadir pada setiap kedukaan warga Gorontalo yang mengalami musibah serta tidak pernah mempersulit masyarakat Gorontalo pada tingkat bawah jika ingin  menemuinya, baik lewat seluler phone maupun tatap muka langsung, maka selama masih dalam waktu yang lowong dan diluar kegiatan kantor, tetap menjadi perhatian tersendiri dari sosok yang kini menduduki salah satu jabatan di kantor Pusat Badan Pemeriksa Keuangan ( BPK) Jakarta. Sekalipun terkandang hilang kendali dalam bersikap, namun itulah kodrat yang menjadi manusia biasa. 

Dengan demikian maka perlu digaris bawahi, bahwa keberhasilan kongres KKIG yang sebelumnya direncanakan  bulan Juli 2010 akhirnya telah terlaksana dengan baik, adalah bagian dari campur tangan Yang Maha Kuasa yang telah memberi  petunjuk sekaligus menggugah  mayoritas peserta kongres  bersatu dan menempatkan sosok pak Udin menjadi pilihan tunggal sebagai orang nomor satu diantara pelaku organisasi rantau Gorontalo yang hadir pada saat kongres. tanggal  14 – 15 Mei 2011, diruang Gambir I lantai 2 Hotel Grand Campaka, Jakarta Pusat,  juga  menjadi tempat dan saksi bisu pelaksanaan kongres nasional KKIG ke 2 tahun 2011.

Mengutip pernyataan Lamansu Lahurun Sekjend  KKIG – Tinelo  Jakarta ( sebelum dilebur ) bulan April tahun 2010, bahwa Visi dan Misi organisasi KKIG – Tinelo yang disusun berdasarkan AD/ART organisasi dan disepakati oleh  pengurus Tinelo adalah :

          "Menjadi Organisasi Yang Unggul Dapat  dibanggakan oleh Masyarakat Gorontalo Rantau Dalam Hal Membangun Sumber Daya Manusia Yang Berkwalitas"  


Juga dengan menambah kalimat yang menyatakan  bahwa KKIG - Tinelo Jakarta, 
tidak akan terlibat dalam politik praktis, bahkan  seorang pengurus inti 
di KKIG - Tinelo, harus bukan  orang partai atau statusnya sebagai pengurus inti partai.


Drs. Lamansu Lahurun
Maka, kalimat Visi dan Misi tersebut adalah penegasan dan komitmen yang  telah dipegang teguh oleh para pengurus sehingga berhasil mengumpulkan para pelaku organisasi Gorontalo Rantau tersebar diwilayah tanah air yang diberi nama Kongres Nasional Organisasi Masyarkat Gorontalo Rantau. Sekalipun harus mengorbankan nama KKIG – TINELO yang telah dirintis melalui kepengurusan saling menghargai dan tetap berusaha selalu solid, dengan penuh segala bentuk, pengorbanan waktu, tenaga, fikiran dan materi, namun melihat kebutuhan yang lebih jauh, para pengurus KKIG - Tinelo harus lapang dada ikut mengorbankan nama KKIG - TInelo Jakarta berubah menjadi nama KKIG. Maka oleh sebab itu, tidak berlebihan jika kita perlu angkat topi untuk menyatakan salut karena telah memperlihatkan soliditas sebuah organisas sosial. 

Keputusan sidang paripurna kongres KKIG tahun 2011 yang menetapkan nama KKIG sebagai nama keseragaman unsur organisasi masyarakat Gorontalo yang tersebar di Indonesia serta mengangkat H. Syafrudin Mosii sebagai seorang ketua , adalah sebuah keputusan final pertanda harapan telah lahirnya Babak Baru Wajah KKIG diera reformasi. Meski sidang paripurna kongres tidak memutuskan jabatan ketua adalah setara dengan Gubernur di daerah Gorontalo, maka tidak diharamkan jika kita menyebut bahwa Syafrudin Mosii 

                               adalah Sang Gubernur Rantau. 

Penempatan kalimat Gubernur Rantau dalam perspektif organisasi rantau yang memiliki warga Gorontalo berjumlah lebih dari 1 juta orang perantau  tersebar diseluruh wilayah tanah air. Tetapi, penempatan kata Gubernur Rantau adalah sebuah harapan sebagai berikut :

- Gubernur Rantau yang dapat membina kadernya agar tidak 
  distempel  kader - kader   KKIG yang haus jabatan, dengan 
  tersenyum meninggalkan jabatannya sebelum berakhir   -
  karena terpengaruh  dengan jabatan baru. 

- Gubernur Rantau, yang tetap mendorong terciptanya lapangan 
  kerja bagi masyarakat Gorontalo  agar tidak menjadi beban 
  pemerintah  didaerah sebagai tempat warga Gorontalo 
  merantau. 

- Gubernur Rantau, yang dapat mempersatukan semua element  
   masyarakat serta organisasi rantau yang tidak akan sadar 
   dan ikut bergabung dengan KKIG menjadi satu kesatuan 
   organisasi yang kokoh, tanpa mengabaikan hak asazi di -
   era demokrasi. 

- Gubernur Rantau, yang dapat menjadi mitra seimbang dengan 
  pemerintah daerah Gorontalo dalam mengontrol dan turut 
  menyelesaikan persoalan kemiskinan,  pendidikan,  
  keterbelakangan, pemerataan pembangunan dimasing - 
  masing kabupaten dan kota, serta berada terdepan memper-
  tahankan nilai-nilai seni dan budaya dari daerah Gorontalo. 

- Gubernur rantau, yang telah menerima amanah dari peme-
  rintah Gorontalo yaitu Gubernur provinsi Gorontalo bapak 
  DR.H. Gusnar Ismail yang menyatakan KKIG diharapkan ikut
  bertanggung jawab bersama-sama menyelesaikan masalah 
  kemiskinan yang ada  di daerah Gorontalo,

Sekalipun kita belum bisa memprediksi akan seperti apa dan mau kemana arah KKIG hasil kongres 2011 dengan masa bhaktinya periode tahun 2011 hingga 2016, maka nilai - nilai dasar dalam berorganisasi sosial telah ditanamkan oleh pengurus KKIG - Tinelo Jakarta, dengan Soliditas kepengurusan yang saling menghargai, sehingga melahirkan kongres sekaligus dapat mempertemukan, menyatukan semua unsur organisasi rantau Gorontalo menjadi satu kesatuan yang kokoh .

Pernyataan Syafrudin Mosii yang mengatakan, sudah saatnya kita merubah paradigma agar bersatu menjadi satu kekuatan organisasi yang kokoh bersama-sama menyatukan visi dan persepsi, untuk ikut bahu membahu, membantu pemerintah didaerah Gorontalo dalam mengatasi kemiskinan,  adalah sebuah sikap dan pernyataan yang bijak sekaligus lebih membuka diri. bagi semua unsur organisasi rantau dimana saja berada. Pernyataan ini, sangat indah jika  diartikan bahwa dengan bersatu menyatukan visi dan persepsi dalam satu kekuatan organisasi. maka menjadi sebuah tindakan mulia  dan akan bermanfaat bagi masyarakat banyak, ketimbang menciptkan perbedaan yang bersembunyi dibalik era demokrasi.
      

Tidak ada komentar: