Kongres Nasional Organisasi Masyarakat Gorontalo Rantau telah usai, dan melahirkan keputusan - keputusan yang disepakati secara bersama. Meskipun hanya memiliki waktu 2 hari untuk menguraikan masaalah yang timbul baik dalam kehidupunan masyarakat Gorontalo diperantauan, juga masaalah yang dihadapi oleh pemerintah daerah Gorontalo, Namun para peserta kongres dengan segala keletihannya tetap berhasil menyusun dan membuat program - program untuk langkah selanjutnya yang telah melalui pembahasan alot dengan kesepakatan bersama.
Pelaku Organisasi Masyarakat Gorontalo Rantau yang menjadi peserta kongres saat itu, telah memutuskan menyatakan dengan bulat bersatu secara nasional menjadi satu kekuatan organisasi Gorontalo bernama KKIG (Kerukunan Keluarga Indonesia Gorontalo ), keputusan tersebut diambil tentu telah dipertimbangkan dengan matang dan lebih meletakkan pada kepentingan bersama diatas segala-galanya, yaitu menghilangkan rasa egois pada diri masing-masing, kelompok, organisasi sekaligus telah menguburkan paradigma lama yang lebih menonjolkan kepentingan diri sendiri.
Pelaku Organisasi Masyarakat Gorontalo Rantau yang menjadi peserta kongres saat itu, telah memutuskan menyatakan dengan bulat bersatu secara nasional menjadi satu kekuatan organisasi Gorontalo bernama KKIG (Kerukunan Keluarga Indonesia Gorontalo ), keputusan tersebut diambil tentu telah dipertimbangkan dengan matang dan lebih meletakkan pada kepentingan bersama diatas segala-galanya, yaitu menghilangkan rasa egois pada diri masing-masing, kelompok, organisasi sekaligus telah menguburkan paradigma lama yang lebih menonjolkan kepentingan diri sendiri.
Keinginan bersama dari para peserta bahwa KKIG hasil kongres tahun 2011, agar menjadi mitra pemerintah khususnya di daerah Gorontalo yang tujuannya untuk mendorong, membantu tercapainya pembangunan secara merata dan adil, dan mendorong terciptanya kesejahteraan masyarakat di daerah Gorontalo. adalah bentuk kepedulian melalui sinergitas (sesuai tema Kongres) seakan menjawab fakta kemiskinan yang masih ada didaerah Gorontalo.
Photo Suasana Kongres KKIG 2011 |
Suara bulat peserta kongres yang memilih H.Syafrudin Mosii, SE.MM. untuk menjadi ketua umum KKIG (Kerukunan Keluarga Indonesia Gorontalo ) diseluruh Indonesia harus ditempatkan sebagai suatu kewajaran atas suatu prestasi. Sebab, dalam pengamatan Media Gorontalo, perjalanan 5 tahun saat menjadi ketua KKIG - Tinelo yang berada di Jakarta, .Pak Udin ( begitulah panggilan dekatnya) telah berusaha memberikan yang terbaik untuk organisasi serta. hal - hal yang berhubungan dengan masyarakat Gorontalo Rantau di Jakarta dan sekitarnya.
Sarana dan prasarana yang menjadi kebutuhan internal organisasi serta kebutuhan masyarakat Gorontalo seperti legalitas organisasi, Sanggar Budaya sebagai tempat pelestarian kesenian dan kebudayaan Gorontalo sekaligus menjadi bagian dari tempat pertemuan organisasi yang dilengkapi alat musik dalam mengantisipasi kebutuhan para seniman Gorontalo baik di Jakarta maupun yang akan datang ke Jakarta, telah disiapkan, bahkan tim kesenian hasil binaan sanggar tersebut sering tampil dalam event tertentu di Jakarta.
Sikap tegas dan selalu mendorong , membantu kegiatan para Pemuda Gorontalo Rantau, Pelajar dan HPMIG ( Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Gorontalo ) serta selalu hadir pada setiap kedukaan warga Gorontalo yang mengalami musibah serta tidak pernah mempersulit masyarakat Gorontalo pada tingkat bawah jika ingin menemuinya, baik lewat seluler phone maupun tatap muka langsung, maka selama masih dalam waktu yang lowong dan diluar kegiatan kantor, tetap menjadi perhatian tersendiri dari sosok yang kini menduduki salah satu jabatan di kantor Pusat Badan Pemeriksa Keuangan ( BPK) Jakarta. Sekalipun terkandang hilang kendali dalam bersikap, namun itulah kodrat yang menjadi manusia biasa.
Dengan demikian maka perlu digaris bawahi, bahwa keberhasilan kongres KKIG yang sebelumnya direncanakan bulan Juli 2010 akhirnya telah terlaksana dengan baik, adalah bagian dari campur tangan Yang Maha Kuasa yang telah memberi petunjuk sekaligus menggugah mayoritas peserta kongres bersatu dan menempatkan sosok pak Udin menjadi pilihan tunggal sebagai orang nomor satu diantara pelaku organisasi rantau Gorontalo yang hadir pada saat kongres. tanggal 14 – 15 Mei 2011, diruang Gambir I lantai 2 Hotel Grand Campaka, Jakarta Pusat, juga menjadi tempat dan saksi bisu pelaksanaan kongres nasional KKIG ke 2 tahun 2011.
Dengan demikian maka perlu digaris bawahi, bahwa keberhasilan kongres KKIG yang sebelumnya direncanakan bulan Juli 2010 akhirnya telah terlaksana dengan baik, adalah bagian dari campur tangan Yang Maha Kuasa yang telah memberi petunjuk sekaligus menggugah mayoritas peserta kongres bersatu dan menempatkan sosok pak Udin menjadi pilihan tunggal sebagai orang nomor satu diantara pelaku organisasi rantau Gorontalo yang hadir pada saat kongres. tanggal 14 – 15 Mei 2011, diruang Gambir I lantai 2 Hotel Grand Campaka, Jakarta Pusat, juga menjadi tempat dan saksi bisu pelaksanaan kongres nasional KKIG ke 2 tahun 2011.
Mengutip pernyataan Lamansu Lahurun Sekjend KKIG – Tinelo Jakarta ( sebelum dilebur ) bulan April tahun 2010, bahwa Visi dan Misi organisasi KKIG – Tinelo yang disusun berdasarkan AD/ART organisasi dan disepakati oleh pengurus Tinelo adalah :
Juga dengan menambah kalimat yang menyatakan bahwa KKIG - Tinelo Jakarta,
tidak akan terlibat dalam politik praktis, bahkan seorang pengurus inti
di KKIG - Tinelo, harus bukan orang partai atau statusnya sebagai pengurus inti partai.
Drs. Lamansu Lahurun |
Maka, kalimat Visi dan Misi tersebut adalah penegasan dan komitmen yang telah dipegang teguh oleh para pengurus sehingga berhasil mengumpulkan para pelaku organisasi Gorontalo Rantau tersebar diwilayah tanah air yang diberi nama Kongres Nasional Organisasi Masyarkat Gorontalo Rantau. Sekalipun harus mengorbankan nama KKIG – TINELO yang telah dirintis melalui kepengurusan saling menghargai dan tetap berusaha selalu solid, dengan penuh segala bentuk, pengorbanan waktu, tenaga, fikiran dan materi, namun melihat kebutuhan yang lebih jauh, para pengurus KKIG - Tinelo harus lapang dada ikut mengorbankan nama KKIG - TInelo Jakarta berubah menjadi nama KKIG. Maka oleh sebab itu, tidak berlebihan jika kita perlu angkat topi untuk menyatakan salut karena telah memperlihatkan soliditas sebuah organisas sosial.
Keputusan sidang paripurna kongres KKIG tahun 2011 yang menetapkan nama KKIG sebagai nama keseragaman unsur organisasi masyarakat Gorontalo yang tersebar di Indonesia serta mengangkat H. Syafrudin Mosii sebagai seorang ketua , adalah sebuah keputusan final pertanda harapan telah lahirnya Babak Baru Wajah KKIG diera reformasi. Meski sidang paripurna kongres tidak memutuskan jabatan ketua adalah setara dengan Gubernur di daerah Gorontalo, maka tidak diharamkan jika kita menyebut bahwa Syafrudin Mosii
adalah Sang Gubernur Rantau.
Penempatan kalimat Gubernur Rantau dalam perspektif organisasi rantau yang memiliki warga Gorontalo berjumlah lebih dari 1 juta orang perantau tersebar diseluruh wilayah tanah air. Tetapi, penempatan kata Gubernur Rantau adalah sebuah harapan sebagai berikut :
- Gubernur Rantau yang dapat membina kadernya agar tidak
distempel kader - kader KKIG yang haus jabatan, dengan
tersenyum meninggalkan jabatannya sebelum berakhir -
karena terpengaruh dengan jabatan baru.
- Gubernur Rantau, yang tetap mendorong terciptanya lapangan
kerja bagi masyarakat Gorontalo agar tidak menjadi beban
pemerintah didaerah sebagai tempat warga Gorontalo
merantau.
- Gubernur Rantau, yang dapat mempersatukan semua element
masyarakat serta organisasi rantau yang tidak akan sadar
dan ikut bergabung dengan KKIG menjadi satu kesatuan
organisasi yang kokoh, tanpa mengabaikan hak asazi di -
era demokrasi.
- Gubernur Rantau, yang dapat menjadi mitra seimbang dengan
pemerintah daerah Gorontalo dalam mengontrol dan turut
menyelesaikan persoalan kemiskinan, pendidikan,
keterbelakangan, pemerataan pembangunan dimasing -
masing kabupaten dan kota, serta berada terdepan memper-
tahankan nilai-nilai seni dan budaya dari daerah Gorontalo.
- Gubernur rantau, yang telah menerima amanah dari peme-
rintah Gorontalo yaitu Gubernur provinsi Gorontalo bapak
DR.H. Gusnar Ismail yang menyatakan KKIG diharapkan ikut
bertanggung jawab bersama-sama menyelesaikan masalah
kemiskinan yang ada di daerah Gorontalo,
Sekalipun kita belum bisa memprediksi akan seperti apa dan mau kemana arah KKIG hasil kongres 2011 dengan masa bhaktinya periode tahun 2011 hingga 2016, maka nilai - nilai dasar dalam berorganisasi sosial telah ditanamkan oleh pengurus KKIG - Tinelo Jakarta, dengan Soliditas kepengurusan yang saling menghargai, sehingga melahirkan kongres sekaligus dapat mempertemukan, menyatukan semua unsur organisasi rantau Gorontalo menjadi satu kesatuan yang kokoh .
Pernyataan Syafrudin Mosii yang mengatakan, sudah saatnya kita merubah paradigma agar bersatu menjadi satu kekuatan organisasi yang kokoh bersama-sama menyatukan visi dan persepsi, untuk ikut bahu membahu, membantu pemerintah didaerah Gorontalo dalam mengatasi kemiskinan, adalah sebuah sikap dan pernyataan yang bijak sekaligus lebih membuka diri. bagi semua unsur organisasi rantau dimana saja berada. Pernyataan ini, sangat indah jika diartikan bahwa dengan bersatu menyatukan visi dan persepsi dalam satu kekuatan organisasi. maka menjadi sebuah tindakan mulia dan akan bermanfaat bagi masyarakat banyak, ketimbang menciptkan perbedaan yang bersembunyi dibalik era demokrasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar