Penari Binaan Sanggar KKIG- Tinelo Jakarta |
Meskipun sempat beberapa kali tertunda namun usaha KKIG Tinelo Jakarta untuk mempersatukan seluruh organisasi masyarakat Gorontalo perantau yang tersebar diseluruh wilayah tanah air, akhirnya terwujud juga, bahkan kongres ini seakan lebih memperkuat legalitas kehadiran semua organisasi yang hadir menjadi satu kesatuan organisasi masyarakat Gorontalo rantau yang kokoh dan tersebar diseluruh wilayah tanah air
Acara kongres yang dimulai pada pukul 20,15 WIB tepatnya tanggal 14 Mei 2011 bertempat di ruang Gambir I lantai 2 Hotel Grand Cempaka , Jakarta pusat.dihadri Menteri Perumahan Rakyat bapak H. Suharso Monoarfa, Gubernur provinsi Gorontalo H.Gusnar Ismail didamping istri berserta rombongan pejabat asal daerah Gorontalo diantaranya Kepala Badan Kesbang Abdullah Paneo, anggota DRPD prov Gorontalo Syarifudin Mobiliu , staf ahli Gubernur , kepala kantor perwakilan Gorontalo di Jakarta, Drs. Wardoyo Pongoliu.
Suguhan tari kreasi Gorontalo yang ditampilkan oleh pelajar warga Gorontalo hasil binaan sanggar KKIG Tinelo di Jakarta serta lagu Hulonthalo Lipuu yang dinyanyikan secara bersama oleh para undangan yang hadir, menjadi awal dari pembukaan acara kongres tersebut
.
H. Rico Miolo |
.
H.Syafrudin Mosii,SE.MM |
Sementara itu, H.Syaruddin Mosii, Ketua Umum KKIG Tinelo Jakarta yang bertindak sebagai tuan rumah pelaksanaan Kongres mengatakan, terima kasih kepada seluruh pemerintah daerah provinsi serta kepala daerah di Gorontalo karena telah membantu serta memberi dukungan baik secara moril maupun materil sehingga Kongres Nasional KKIG dapat terlaksana, Menurutnya, kongres ini rencananya akan diadakan pada bulan Juli tahun 2010, namun karena berbagai kesibukan maka kongres baru dapat dilaksanakan tahun ini.
Lebih lanjut Ia mengatakan, Kongres nasional kali ini merupakan Momentum yang tepat serta memiliki makna sangat penting bagi kita semua dalam menyamakan visi dan persepsi tentang keberadaan potensi Masyarakat Gorontalo Rantau dalam rangka pengembangan daerah Gorontalo yang kita cintai. Tutur pak Udin ( Sapaan dekatnya)
Ia menyampaikan, selamat datang kepada seluruh peserta kongres yang datang dari seluruh tanah air, meskipun harus mengeluarkan biaya sendiri namun tetap berusaha hadir untuk mengikuti kongres. Bahkan tak menyangka bahwa suatu daerah yang tadinya dianggap tidak memiliki organisasi kerukunan masyarakat Gorontalo rantau ternyata hadir dalam kongres ini. Antusiasme yang tinggi dari peserta kongres, maka inilah kongres yang ditunggu dan diharapkan oleh organisasi masyarakat Gorontalo rantau. Ujarnya.
Masih kata Pak Udin, sesuai tema kita dalam kongres ini yaitu Dengan Semangat Kemajuan Organisasi Masyarakat Gorontalo Rantau, Mari Kita Sinergikan Seluruh Potensi Masyarakt Organsiasi Rantau Guna Mendukung Kemajuan Daerah Gorontalo. maka dengan kalimat tersebut barangkali kita membaca hanya gampang saja, ataukah mungkin ada yang bertanya apakah selama ini kita telah terpecah belah? Tetapi, jika kita melihat secara tajam dan mencermati, bahwa sesungguhnya penyatuan organisasi rantau saat ini adalah menjadi tuntutan perubahan paradigma dan cara pandang kita dimana sebagai masyarakat Gorontalo rantau memiliki tanggung jawab moral untuk memajukan daerah Gorontalo agar masyarakatnya hidup lebih sejahtera. Tujuan penyatuan organisasi rantau menjadi sangat penting, sebab Gorontalo sejak tahun 2001 telah berdiri sendiri sebagai provinsi tentunya dengan posisi tersebut perlu dukungan semua dari stackholder bersama-sama membangun daerahnya, sementara banyak warga Gorontalo yang beraktifitas dan eksis diluar Gorontalo yang barangkali memiliki keinginan untuk membantu pembangunan daerahnya namun tidak memiliki pemahaman bagaimana cara menyalurkan partisipasi tersebut.
Tamu Undangan & Peserta Kongres |
. 1. Bahwa organisasi Masyarakat Gorontalo Rantau menjadi Mitra Kerja dengan pemerintah di daerah Gorontalo baik tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota. sebab, dengan posisi otonomi daerah saat ini titik berat berada pada daerah tingkat II, karena Seorang Gubernur tidak lagi menjadi atasan langsung dari para kepala daerah. Oleh sebab itu, partisipasi kita dalam mendorong pembangunan perlunya sinergitas para kepala daerah tetap dibangun secara bersama.
2. Bahwa dalam partisipasi yang ikut membantu pembangunan di daerah Gorontalo, maka Organisasi ini harus menyusun program yang tentunya harus disepakati bersama dan selalu memiliki kontrol dari masyarakat
3 Bahwa penyatuan organisasi ini dimaksudkan untuk menjaga kelestarian budaya Gorontalo, sebab sebagaimana kita ketahui saai ini, merupakan era teknologi informasi yang mendorong atas keterbukaan akses informasi atas segala hal, meskipun keterbukaan akses ini disadari berdampak positif juga memiliki dampak negative terhadap budaya bangsa pada umumnya serta budaya Gorontalo sendiri. Dengan ungkapan 3 hal tersebut diatas maka, melalui kongres ini bahwa semua wadah masyarakat Gorontalo baik yang berada diseluruh wilayah tanah air, maupun diluar negeri agar dapat bersatu padu, bahu membahu untuk mendorong pembangunan di daerah Gorontalo. Demikian akhir sambutan pak Udin
Hj. Rugayah Wiranto |
Masih ditempat yang sama Hj. Rugayah Usman Wiranto pembina KKIG yang didaulat memberikan sambutan, menyampaikan rasa terima kasih kepada bapak Syaruddin Mosii karena telah berusaha menyelenggarakan kongres ini. Sekalipun baru sekarang memikirkan kongres ini, apalagi provinsi Gorontalo telah berumur Satu Dasawarsa, namun harapan kita semua, jika niatnya ingin membantu pemerintah di Gorontalo dalam ikut memajukan pembangunan dan masyarakat di Gorontalo yang kita cintai, maka tidak ada kata terlambat untuk melaksanakan niat yang baik itu, Sebab, masih banyak hal-hal yang perlu menjadi bahan masukan untuk disampaikan kepada pemerintah Gorontalo. Kita punya sosok pengusaha, tokoh-tokoh masyarakat, tokoh politik, TNI, Polri tentu, harus memiliki rasa tanggung jawab bersama dalam membangun daerah Gorontalo, Diakhir sambutannya mantan ibu Panglima Angkatan Bersenjata diera orde baru ini, mengutip pepatah leluhur asal Gorontalo yaitu : Didi Hulawa To Lipu Lo Tau, Dila Moolaboto Didi Botu Tolipu Lo Ponu Hulawa, Demikian Kilasnya
DR.H.Gusnar Ismail, MM |
Sementara itu, DR.H. Gusnar Ismail, Gubernur provinsi Gorontalo dalam sambutanya mengatakan sangat berterima kasih kepada seluruh peserta kongser berasal dari seluruh wilayah tanah air yang telah hadir meskipun atas biaya sendiri. berarti ada kemakmuran masyarakat Gorontalo yang ada diluar daerah Gorontalo, semoga dapat dipindahkan ke daerah Gorontalo. Katanya ( sambil bercanda ).
Dalam sambutannya pak Gusnar (sapaan akrabnya) menguraikan tentang perkembangan 10 tahun daerah Gorontalo, serta masalah yang dihadapi masyarakat di daerah Gorontalo. Menurutnya, Hingga umur 10 tahun provinsi Gorontalo tergolong peringkat ke 10 diantara pemekaran wilayah provinsi. sebab pertumbuhan ekonomi daerah Gorontalo berada diatas rata-rata secara nasional, artinya jika pertumbuhan ekonomi nasional 6.4 persen, maka daerah Gorontalo berada pada tingkat 7.7 persen, dan tren pendapatan perkapita penduduk, ketika 3 tahun setelah menjadi provinsi, pendapatan perkapita daerah Gorontalo hanya Rp 1,3 juta pertahun, kini telah meningkat menjadi Rp. 3.4 Juta pertahun sedangkan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) seperti pendidikan, kesehatan serta pendapatan perkapita, maka daerah Gorontalo berada pada tingkat kelompok ke 13 provinsi yang memiliki Indeks pembangunan Manusia ( IPM ) diatas rata-rata nasional . Jadi dari jumlah 33 provinsi diseluruh Indonesia, maka Gorontalo berada pada tingkat yang ke 13 IPMnya.. Perkembangan lainnya adalah tumbuhnya produksi pertanian, sektor perikanan yang sangat menggembirakan. Meskipun demikian daerah Gorontalo tidak bisa lepas dari kemiskinan yang diwariskan sebelum menjadi provinsi. kata pak Gubernur
Lebih lanjut kata pak Gusnar, pada tahun 2001 sejak dibentuk menjadi provinsi tingkat kemiskinan di daerah Gorontalo mencapai 34 persen, dan hal inilah yang faktor dan tidak bisa dibantah oleh pemerintah pusat maupun pemerintah di Sulawesi Utara bahwa kita harus menjadi daerah otonomi atau daerah berdiri sendiri, dan setelah kita membangun Gorontalo hingga tahun 2009, maka kemiskinan menurun mencapai 25 persen dan pada tahun 2011 menurun lagi hingga 23 persen. Namun, masalah lain yang dihadapi beberapa kabupaten yang ada di daerah Gorontalo. Sejak era reformasi 164 daerah kabupaten diseluruh Indonesia yang mengalami pemekaran dan yang ada di Gorontalo diantaranya adalah Boalemo, Pohuwato, Bone Bolango, dan Gorontalo Utara, termasuk provinsi Gorontalo. Berdasarkan penilaian Kementrian Dalam Negeri yang menilai terhadap daerah-daerah otonom hasil pemekaran sejak tahun 1999 hingga 2009, bahwa provinsi Gorontalo termasu no 10 ke 2 dari 7 provinsi yang penyelenggaraan pemerintahnnya dianggap baik. Kemudian untuk penilain terhadap 164 kabupaten, maka kabupaten Boalemo menempati renking ke 4, Pohuwato rengking ke 85 sedangkan Bone Bolango menempati rengking ke 109. Ujarnya.
Masih dengan Pak Gusnar, masaalah lain yang dihadapi oleh daerah Gorontalo adalah Banjir, dan banjir ini tidak punya cara lain kecuali menyelesaikan pembangunan kanal Tamalate – Bone yang harus tembus ke wilayah timur kota Gorontalo dan sebahagian wilayah Bone Bolango, agar tidak akan terendam banjir. Tetapi, yang harus fikirkan adalah cara menanggulangi banjir yang berada diwilayah Barat. Kemudian masalaah listrik, Listrik ini lebih dikeranakan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita masyarakat Gorontalo yang melonjak. Tetapi saat ini daerah Gorontalo sedang menyelesaikan pembangunan PLTU sebesar 50.000, megawatt dan insya Allah pada bulan Agustus akan selesai lagi yang berkapasitas 25.000 megawatt. Demikian kutipan sambutan dari Gubernur Gorontalo.
DR.H.Suharso Monoarfa MA |
Masih diruang pembukaan kongres, H.Suharso Monoarfa Menteri Perumahan Rakyat yang turut hadir pada saat itu mengatakan merindukan sebuah organisasi yang berada dalam satu naungan organisasi, artinya jangan seperti partai sudah dibentuk induk organisasinya tapi masih membentuk lagi bentuk partai lain. Namun jangan organisasi ini menjadi lebih diatas dari provinvisi Gorontalo. Ujar pak Harsa panggilan dekatnya.
Menurutnya, kemiskinan di daerah Gorontalo perlu diatasi bersama, sebab berdasarkan Survey saya sendiri masih ada orang miskin didaerah Gorontalo. Sekalipun hal tersebut menjadi tanggung jawab tetangga yang disebelah rumah orang miskin tersebut, tapi pemerintah daerah harus bertanggung jawab atas kemiskinan itu. Demikian petikan sambutan pak Harso.
Berdasarkan pengamatan Media Gorontalo, pembukaan kongres dibuka langsung oleh Gubernur provinsi Gorontalo dan dihadiri sekitar 150 para undangan diantaranya bapak Heng Uno, Zein Bajeber, tokoh-tokoh Gorontalo di Jakarta, perwakilan organisasi di Jakarta, diantaranya dari Podehu, pengurus LAMAHU, dan masyarakat Gorontalo JABODETABEK, Setelah acara pembukaan kongres, maka dilanjutkan dengan sidang pembahasan tata tertib kongres pada pukul 23.30 WIB dan berakhir hingga pada pukul 2.30 pagi WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar