Gambar: Pengurus DPP-KKIG dan Panitia Penyelenggara HBH KKIG 1439H |
Jakarta MG. Dewan Pimpinan Pusat - Kerukunan
Keluarga Indonesia Gorontalo (DPP-KKIG), kembali merealisasikan program kerja agenda tahunan organisasi itu dengan menggunakan tempat gedung SMESCO
Convention Hall jalan Gatot Soebroto, Jakarta pada Minggu 08/07/2018
Acara yang bertajuk “ Halal Bi Halal dan Lebaran Ketupat Kerukunan
Keluarga Indonesia Gorontalo Bekerjasama Dengan Pemerintah Provinsi Gorontalo” tersebut, selain
dihadiri oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibie didampingi isterinya Hj. Ida Sahidah
juga dihadiri Abdullah Paneo Ketua Dewan Adat (Duango Adati lo Hulonthalo) Provinsi Gorontalo,Walikota Gorontalo Marten Taha, beserta jajaran Pemprov.
Gorontalo, dan Iskandar Kamaru Wakil Bupati Kabupaten Bol-Sel (Bolaang
Mongondow Selatan) serta perwakilan pengurus DPD – KKIG dari berbagai daerah
yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia.
Gambar: Gubernu Gorontalo, Wali Kota dan pejabat serta tokoh masyarakat Yang hadir |
Tak hanya itu tokoh masyarakat KKIG seperti Jahya Hiola sesepuh KKIG
Makassar, Hj. Alwini Karsum Habibie (kakak kandung B. J. Habibie), para aktifis organisasi, serta jajaran pengurus DPP-KKIG dan sebagian warga Gorontalo rantau di JABODETABEK hadir memenuhi undangan itu.
Roem Kono anggota DPR aktif yang mewakili DAPIL Provinsi. Gorontalo dari
fraksi Golkar dalam sambutannya mengatakan, hari ini ia menghadiri dua kegiatan
organisasi Gorontalo rantau, dimana tadi pagi mengikuti kegiatan LAMAHU yaitu jalan
sehat bersama Gubernur Gorontalo Rusli Habibie beserta beberapa pejabat dari pemprov. Gorontalo dan Sandiaga Uno Wakil Gubernur pemprov. DKI dan jajarannya dan ribuan masyarakat Gorontalo dan Betawi berputar mengelilingi kawasan
Monas hingga menyaksikan festival seni
dan kebudayaan tradisi khas Gorontalo - Betawi yang begitu indah.
Malam ini juga
menghadiri acaranya KKIG yang ia anggap menjadi malam resepsi acaranya orang Gorontalo
sekaligus dengan acara tadi pagi. Sehingga meskipun di Jakarta, tapi kita
terasa seakan berada di daerah Gorontalo karena berada di tengah-tengah masyarakat
Gorontalo.
Sebagai salah satu warga Gorontau rantau di Jakarta, ia mengapresiasi
kepada seluruh panitia dari kedua organisasi yang menyelenggarakan acaranya
hingga malam ini.
Drs.H.Roem Kono |
Tetapi, ia meminta agar tetap menjaga persatuan dan kesatuan sesama masyarakat
Gorontalo di tanah rantau dengan baik. Masyarakat Gorontalo harus benar-benar
mampu mengikat hubungan tali-silaturrahmi.
Kita tidak perlu lagi membeda-bedakan
antara KKIG dan LAMAHU. Sebab, kita semua adalah satu dan sama yaitu rakyat Gorontalo
yang memiliki satu khalifah yaitu Gubernur Gorontalo Rusli Habibie. Tidak ada
lagi pemimpin-pemimpin lainnya. Kita tidak bisa mengkotak-kotakkan, misalnya
Gubernur Gorontalo hanya milik LAMAHU atau KKIG.
Kata Roem, masyarakat Gorontalo tidak perlu lagi membesar-besaran masalah KKIG dan
LAMAHU. Sebab organisasi ini sifatnya sosial yang hanya ingin merekatkan tali
persaudaraan sesama masyarakat Gorontalo baik yang berada di daerah Gorontalo maupun
masyarakat Gorontalo di tanah rantau yang berada di daerah lain.
KKIG dan LAMAHU adalah sama. Ibarat “daun sirih” yang jika digigit sama-sama “pahit”. Tidak bisa
dikatakan LAMAHU manis atau sebaliknya. Jadi marilah kita saling dukung dan
menghargai setiap kegiatan dari kedua organisasi ini. ujarnya
Kenapa LAMAHU ada? Itu karena faktor sejarah. Begitu juga dengan KKIG,
lahir karena faktor sejarah juga yang dibangun oleh para leluhur kita. Jadi
kita hanya mempertahankan sejarah tersebut. Tandasnya
Ketua umum MKGR itu berharap, kepada pemerintah Gorontalo dan organisasi
Gorontalo rantau agar saling memanfaatkan terutama membantu warga Gorontalo
rantau yang membutuhkan bantuan. Terutama ingin pulang Gorontalo tetapi tidak
memiliki kemampuan dalam hal pembiayaan.
Menurut Roem, warga Gorontalo banyak yang pensiunan PNS (Red. Kini ASN-
Aparatur Sipil Negara) dan sudah tinggal bertahun-tahun di tanah rantau, tetapi
ketika ingin pulang ke kampung halaman atau ingin melihat perkembangan daerah
Gorontalo tapi mereka tidak punya biaya. Mereka ingin mendapatkan bantuan dari
pemerintah Gorontalob tetapi mereka tidak punya akses. Bahkan ingin mengadukan keperintah
mereka tidak tahu mau kemana dan kesiapa?. Oleh sebab itu, KKIG bisa dijadikan
sebagai fasilitator untuk hal-hal seperti itu. Apalagi KKIG pengurusnya ada di setiap
daerah. Ujarnya. (Berita & foto by Ibrahim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar