Yosep Tahir Ma’ruf
demikian nama lengkapnya. Putra kelahiran Gorontalo itu, setelah membentuk “ Yayasan Kerajaan Bubohu Gorontalo di Kabupaten Gorontalo
pada tahun silam, maka diawal
tahun ini ia telah mendapat kehormatan pengakuan dari Kesultanan Aceh dan dinobatkan
sebagai Sultan yang diangkat oleh putra
asal Aceh yaitu Sultan Darussalam Tuanku Muhammad ( I ) ZN. pada 20 Januari
2018 di Banda Aceh.
Sehingga dalam penobatan itu YOTAMA(sapaan akrabnya) telah
diberi nama Sultan YM Yosep Tahir Ma’ruf Bin Tahir Danial Ma’ruf Bin Danial
Ma’ruf Bin Sultan Ma’ruf Bubohu X Bin Butingo Limutu
Menurut informasi yang dihimpun Media Gorontalo meskipun
di Gorontalo hanya mengenal dan menggunakan istilah “Kerajaan” dan tidak
menggunakan nama “Kesultanan”, namun dengan berbagai pertimbangan tersendiri
maka khusus untuk sosok YOTAMA mendapat perlakuan tersendiri dalam pemberian
gelar tersebut.
Tak hanya itu, penobatan nama “Sultan” ini bermula dari
pertemanan dengan salah satu rekannya YOTAMA yang berasal dari Banda Aceh.
Seiring berjalannya waktu melihat
kegiatan dan peran YOTAMA dalam berbagai kegiatan agama dan sosial maka YOTAMA
diusulkan agar mendapat kehormatan dari kesultanan Banda Aceh.
Tak hanya menerima penghargaan sebagai seorang Sultan, untuk
mengisi dan memanfaatkan waktu dalam melakukan kegiatan positif, maka kedua
sosok ini telah berinisiasi mendirikan “ Yayasan Pohon Indonesia” yang berfokus
pada penanaman sejuta pohon hingga mencapai taraf internasional.
Kegiatan yang dilakukan oleh Yayasan Pohon Indonesian |
Tak hanya itu, untuk menggerakkan kegiatan itu kini mereka telah
menetapkan tiga markas di daerah Jawa Barat yang antara lain terletak di Kampung
Bukit Mulia Manggahang Baleendah mereka sebut menjadi Markas 2.
Sementara Markas 3 mereka menggunakan Laboratorium Organik di
kawasan Masjid Darussalam (Masdarkowi) Kota Wisata Cibubur. Jawa Barat.
Markas 4 mereka memilih diareal Danau Radio Orari, di Cileungsi
daerah Bogor, Jawa Barat, serta Madinatul Ilmi Kampus Kerajaan Bubohu di
Jonggol Bogor, Jawa Barat.
Menurut Sultan Yotama Gorontalo Bubohu XII, Kerajaan Bubohu belum
termasuk 6 wilayah adat yaitu Suwawa Bolango Atinggola Boalemo Timilito dan
Pohuwato.
Kata dia, dataran Gorontalo adalah negeri para raja-raja. Setiap
orang peduli dengan marga dan menatanya kembali seperti dirinya menata Bubohu.
“Dalam kepedulian terhadap marga dan bagaimana agar dapat menatanya
kembali, ia buat film dokumenter sejarah Gorontalo yang ia teliti selama 21
tahun. Ujarnya
Kedepan terkait dengan kegiatan ini. Setiap Sertifikat Aplikasi
yang akan dikeluarkan maka Sultan Aceh
Darussalam Tuanku Muhammad ( I ) ZN juga akan ikut menandatanganinya dan harus
diakui oleh negara.
Ia berharap, kegiatan melalui Yayasan Pohon Indonesia, akan
berjalan dengan baik adan akan bermanfaat untuk bangsa dan Negara.
Kemudian khusus untuk Gorontalo, agar tetap konsen serta konsisten
ikut berperan mengurus sejarah di Gorontalo. Sebab harus diingat Gorontalo
memiliki 17 kerajaan ( Linula) Hulontalo dan 5 di Kerajaan Limutu. Demikian
kata Hi. Sultan Yotama Gorontalo Bubohu XII.
Tugas apapun yang diemban oleh YOTAMA,maka kita sebagai orang
Gorontalo perlu memberikan apresiasi. (by Ibrahim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar