Fenomema dua warga Gorontalo yaitu Bona Paputungan dan Bribtu Norman Kamaru, yang mendapat berkah dari sang Khalik pada dunia tarik suara memalui media on line Youtube, telah mengisi warna tersendiri dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Sekalipun sebelumnya Bona Paputungan sempat melejit lewat lagunya Andai Aku Gayus Tambunan, namun kini Bribtu Norman Kamaru seakan menyulap masyarakat Indonesia dengan tembang lagu india Chaiia-Chaiia yang dinyanyikan Syahrul Kan artis papan atas asal Negara India. Melihat perkembangan popularitas Bribtu Norman yang dielu-elukan oleh masyarakat pada setiap pelampilannya dan selalu diberitakan oleh insan media baik Televisi, cetak , Radio, dan media online . Maka masyarakat Gorontalo perantau yang berada di Jakarta Bogor, Depok,Tangrang, Bekasi pun menjadi tertarik melakukan pertemuan silaturrahmi
.
Sekalipun terlihat nampak kelelahan ditengah padatnya jadwal Bribtu Norman Kamaru dalam melayani permintaan Insan media maupun institusi yang ingin menghadrkan sosok yang populer lewat dunia maya ini, namun ketika mendapat undangan dari masyarakat Gorontalo yang diwakili oleh keluarga Rachmat Gobel, tanggal 17 April 2011, Bribtu Norman pun masih meyiksikan waktu untuk bersilaturrahmi dengan tokoh dan masyarkat Gorontalo di Jakarta. Bahkan dalam silaturahmi tersebut menejer Bribtu Norman menyediakan waktu hingga 4 jam berada di kediaman H. Rachmat Gobel Jl.Kalebata Tengah Jakarta Selatan.
DR. H. Rachmat Gobel, dalam sambutannya mengatakan terima kasih kepada bribtu Norman Kamaru dan Bona Paputungan telah meluangkan waktunya hadir bersilaturrahmi bersama ditengah masyarakat Gorontalo perantau di Jakarta. Menurutnya, acara ini sebenarnya direncanakan hanya silaturrahmi biasa, karena sesama masyarakat Gorontalo tentu tidak ada salahnya kita membangun sebuah silarurahmi, tetapi tidak menyangka ternyata, banyak masyarakat Gorontalo yang hadir, apalagi diluar rumah sudah banyak masyarakat tetangga yang menunggu pada Bribtu Norman, mudah-mudahan ketika akan keluar dari rumah ini, Bribtu Norman tetap akan menyalami masyarakat tetangga yang telah menunggunya, supaya saya tidak berdosa . Kata Pak Rahcmat ( Panggilan dekatnya )
Lebih lanjut ia, mengatakan Bona Paputungan dan Briptu Norman adalah orang mempunyai bakat seni yang perlu di kembangkan, kehadiran mereka berdua saat ini telah membawa warna tersendiri bagi daerah dan masyarakat Gorontalo juga pihak kepolisian. Sebagai orang Gorontalo, kita patut bangga. Harus diakui , orang Gorontalo hanya sesekali tampil, tetapi begitu tampil , selalu memberikan warna tersendiri bagi Negara Indonesia. Begitu juga dengan pihak kepolisian yang selama ini terkesan angker, dengan kehadiran Bribtu Norman Kamaru, telah memperlihatkan bahwa polisi itu tidak garang atau angker, artinya disamping sebagai pengayom juga bisa bersahabat dan dapat menghibur masyarakat, mudah-mudahan hal ini bisa menjadi contoh bagi anggota kepolisian yang lain. Tetapi , ada titipan harapan yang perlu disampaikan kepada bribtu Norman dan Bona Paputungan dengan popularitas yang begitu cepat melejit, tolong di jaga nama institusi anda dan nama daerah Gorontalo karena dengan popularitas ini, daerah dan masyarakat Gorontalo serta pihak kepolisan ikut merasakan kesukesannya, Namun, hati-hati dengan popularitas yang secara tiba-tiba dan begitu cepat melejitkan nama anda, sebab biasanya kalau orang cepat melejit, cepat pula turun popularitasnya. Jadi, tolong dijaga agar tidak terjadi hal tersebut. Bangun silaturrahmi dan kegiatan yang positif! Saya minta maaf jika dalam acara silaturrahmi ini, ada kekurangan dan pelayanan yang tidak sempurna dari kami. Demikian tutur pak Rachmat.
Sementara itu Bribtu Norman ( panggilan akrabnya ) mengatakan terima kasih kepada Pak Rachmat karena telah memberi kesempatan untuk bersilaturrahmi dengan masyarakat Gorontalo, Menurutnya, dengan pertemuan ini, cukup menghilangkan sedikit perasaan rindu pada kampung halaman dan orang berada di daerah Gorontalo . Saya bangga melihat orang Gorontalo di Jakarta ternyata banyak juga. Dalam kesempatan ini saya minta maaf jika tidak bisa secara lancar berbahasa Gorontalo. Sekalipun Lahir di Gorontalo namun dalam lingkungan internal keluarga, jarang menggunakan bahasa Gorontalo dan lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia untuk percakapan sehari-hari. Mengenai popularitas dirinya yang telah menjadi artis Jakarta masih dianggap hanya sebuah mimpi, Namun demikian, dirinya masih bersikap tetap seperti Norman yang biasa-biasa saja, artinya tidak ada perubahan yang istimewa. Demikian kilah Briptu Norman
Namun lain pula dengan Bona Paputungan, ditempat yang sama Ia, mengatakan tidak ada ungkapan persaingan antara Bribtu Norman dengan dirinya, sebab kami sama – sama orang Gorontalo. Soal melejit dan tidak melejit itu Tuhan yang mengatur semuanya, Namun Saya tetap mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian dan seluruh masyarakat Indonesia, karena telah menghargai kreatifitas seni anak dari daerah Gorontalo. Begitu juga kepada pak Rachmat dan keluarganya, terima kasih yang sebesar-besarnya karena hari ini telah menghargai dan mengundang kami bertemu melalui acara silaturrahmi bersama dengan masyarakat Gorontalo di Jakarta. Demikian kata Bona panggilan akrabnya
.
Hasil pantauan Media Gorontalo saat acara silaturrahmi berlanngsung, H. Rachmat Gobel berserta isteri memberi kesempatan yang seluas-luasnya kepada masyarakat Gorontalo yang hadir baik foto bersama ataupun berdialog dengan kedua artis tersebut, Sedangkan Ibu Hj..Emmy Gobel memberikan hadiah sebagai kenang-kenangan bagi Bona Paputungan serta Bribtu Norman. Tokoh-tokoh dan masyarakat Gorontalo yang hadir disamping keluarga besar Gobel, juga terlihat diantaranya, Brigjen Pol Youtje Mende, H. Husni Djau, SE. MM Kepala Bandara Tarakan, Kaliman Timur, ketua PPP ( Partai Persatuan Pembangunan ) daerah provinsi Gorontalo yang baru terpilih, Bapak Roy Dunda, Hj. Maryam Dault ( Ibu Adhyaksa Dault ) seta pengurus LAMAHU JABODETABEK, dan perwakilan HPMIG- Jaya. Acara Silaturrahmi dipandu oleh presenter terkenal Oki Lukman, Indra Bekti, Uya Kuya Group dan dihibur permainan sulap dari Cinta Kuya Sedangkan mengantisipasi penngemar Bribtu Norman pihak kepolisian Sektor Pancoran menurunkan 20 orang anggota polisi..

Tidak ada komentar:
Posting Komentar