Selamat Datang di Ruang Informasi Masyarakat Gorontalo JABODETABEK Selamat Datang di Ruang Informasi Masyarakat Gorontalo JABODETABEK Media Gorontalo: PESAN KKIG BAGI KEPALA DAERAH MENGGEMA DI RUANG HALAL BI HALAL WARGA GORONTALO RANTAU DI JAKARTA
Mohon Maaf Jika Tampilan Blog Tidak Memuaskan Anda

Rabu, 05 September 2012

PESAN KKIG BAGI KEPALA DAERAH MENGGEMA DI RUANG HALAL BI HALAL WARGA GORONTALO RANTAU DI JAKARTA



Kerukunan Keluarga Indonesia Gorontalo ( KKIG  ). Bagi masyarakat Gorontalo yang hidup di era tahun 1960 - 1980an, tentu sangat akrab dan melekat dengan nama organisasi masyarakat Gorontalo rantau ini.

Tidak hanya organisasinya, nama sosok almarhum Drs.H. Thayeb Mohamad Gobel, tentu juga sangat melekat dengan nama KKIG tersebut. Sebab, berdasarkan informasi yang dihimpun tim Media Gorontalo, alm. Thayeb Gobel (panggilan dekatnya alm), dengan  segala upaya dan pengorbanannya berhasil membentuk nama KKIG hingga menyebar ke beberapa daerah dan kini masih di gunakan oleh masyarakat Gorontalo di perantauan di beberapa daerah dan tetap menjadi sebuah nama wadah tempat berkumpulnya sesama warga Gorontalo yang ada diperantauan dalam melakukan kegiatan yang bersifat keorganisasian.

Tidak hanya membentuk nama KKIG, konon juga nama organisasi pelajar Gorontalo yaitu HPMIG ( Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Gorontalo ) terbentuk ketika almarhum masih menjabat ketua umum KKIG, diera itu.

Setelah almarhum meninggal dunia tahun 1984, dan sekalipun di daerah lain nama KKIG masih berkibar, tetapi khususnya di Jakarta, nama dan kegiatan organisasi ini hanya menjadi sebuah kenangan.

Sekitar tahun 2006, nama KKIG kembali dibangkitkan oleh sekompok masyarakat Gorontalo rantau di Jakarta, lewat tangan dan pemikiran H.Sjafrudin Mosii, yang didukung penuh oleh salah satu mitra paling dekat alm.Thayeb Gobel yaitu H.Jamien Tahir, yang kini menjadi ketua pembina dan seakan menjadi bapak  kebangkitan organisasi itu. 

Menjelang akhir Mei 2011, terciptalah  MUBES (Musyawarah Besar) yang dihadiri oleh perwakilan organisasi Gorontalo yang tersebar di seluruh Indonesia, dan lewat MUBES tersebut terjadi kesepakatan bahwa nama KKIG, menjadi sebuah pilihan untuk tetap dikibarkan.  Maka, kini suka atau tidak , nama organisasi ini mulai tumbuh kembali, dan konon tak hanya di seluruh Indonesia bahkan keluar negeri pun organisasi ini sudah memberikan sinyalemen untuk segera menyebarkan sayapnya hingga ke manca negara. Hal itu terungkap saat oranisasi ini menggelar  acara Hari Raya Ketupat & Halal Bihalal  warga Gorontalo rantau  yang selenggarakan oleh pengurus DPP-KKIG bertempat di salah satu gedung Jl.Gatot Soebroto, kawasan Menteng , Jakarta Selatan pada 25 Agustus lalu.

Tidak sekedar berceremonial melalui acara itu, bentuk partisipasi dalam rangka kontribusi terhadap pembangunan daerah Gorontalo, melalui Pendidikan, Kebudayaan serta kepedulian pada pemberantasan korupsi yang akhir-akhir ini menjadi sorotan publik terhadap pejabat negara dan kepala daerah  yang senang menyalah-gunakan  APBN/ APBD ( Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara/Daerah) sepertinya juga menjadi sorotan  disampaikan  dalam bentuk pesan  yang menggema diruang acara itu.

KKIG Semakin Tumbuh

Robert Usman
Robert Usman, ketua panitia pelaksana  yang mengawali kata sambutan dalam acara itu, ia mengatakan atas nama panitia mengucapkan terimah kepada masyarakat Gorontalo yang telah memenuhi undangan silaturrahmi ini. Kami juga mengucapkan selamat kepada masyarakat Gorontalo yang telah berjuang dan berhasil melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan selama sebulan penuh hingga merayakan Idul Fitri yang baru saja berlalu. Selamat Idul Fitri Minal Aidin Wal’idzin. Tuturnya.

Ia, menambahkan, meskipun sudah 6 kali KKIG mengadakan acara Hari Raya Ketupat dan Halal Bihalal di tempat ini. Namun, pelaksanaan acara pada tahun ini dinobatkan menjadi   acara Hari Raya Ketupat dan Halal Bihalal KKIG secara nasional.Sebab, acara hari ini dihadiri hampir sebagian besar pengurus KKIG di Indonesia mulai dari Sumatera hingga Papua atau dari Miyangas hingga pulau Rote.

Kata dia, dalam acara ini kami sengaja bentangkan spanduk mengelilingi ruang ini bertuliskan nama KKIG yang ada di berbagai daerah, maka  ini membuktikan bahwa KKIG semakin tumbuh dimana-mana. Kata Sosok yang bernama lengkap H.M.Robert Usman, SE.M.Si. itu.

Walikota dan para Bupati Se Kabupaten di Provinsi Gorontalo Menitipkan Salam

Ia, menambahkan acara ini di kemas dalam rangka membuktikan bahwa KKIG tetap komitmen yaitu  untuk melestarikan   budaya Gorontalo  serta lebih mempererat hubungan dan meningkatkan ukhuwa Islam di antara kita warga Gorontalo yang berada di perantauan. Perlu disampaikan juga, bahwa dalam acara ini seharusnya walikota Gorontalo dan para bupati se kabupaten di provinsi Gorontalo sedianya akan ikut hadir bersilaturrahim bersama-sama dengan  kita. Namun, karena di Gorontalo sendiri ada acara puncak  Hari Raya Ketupat sesuai tradisi di Gorontalo , maka para pejabat  tersebut harus stand by di tempat. Tapi mereka menitipkan salam  dan  ucapan  Minal Aidhin    Wal’fa Idzin,  mohon maaf lahir dan bathin pada kita semua. Tutur Robert sapaan dekatnya.

Masih dengan Robert, dalam acara ini kami panitia telah mengambil langkah-langkah serta telah berusaha untuk menyuguhkan yang terbaik, dan diback up oleh para alumni SMEP/SMEA Gorontalo serta beberapa kesenian yang juga dari Gorontalo. Maka, tentu semuanya ini tetap tidak lepas dari segala kekurangan baik dalam hal penyambutan ataupun penyajian yang telah tersedia ditenda-tenda. Untuk itu, atas nama pribadi ataupun  panitia pelaksana, apabila  ada hal-hal yang kurang berkenan maka mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya. Begitu juga kepada semua panitia, pengurus DPP KKIG, serta  seluruh pemerintah daerah yang ada di Gorntalo serta Gubernur yang    begitu besar perhatiannya pada penyelenggaraan kegiatan ini. Kami mengucapkan terima kasih. Demikian Tutur ketua panitia yang juga anggota DPRD di daerah Kota Tangerang Selatan.

Canangkan adalah Hari Raya Ketupat dan Halal Bihalal  KKIG, Secara Nasional.

H.Sjafrudin Mosii
Ditempat yang sama Sjafrudin Mosii, ketua umum DPP-KKIG (Dewan Pimpinan Pusat - Kerukunan Keluarga Indonesia Gorontalo)  ia, mengatakan jika sebelumnya ketua panitia telah menyampaikan bahwa KKIG sudah tumbuh di berbagai daerah Indonesia maka perlu ditambahkan bahwa akan ada lagi KKIG di luar negeri. Tuturnya

Ia, menambahkan  terkait dengan acara ini, maka perlu disampaikan bahwa hari ini rakyat di Gorontalo sedang  melaksanakan Hari Raya Ketupat. Oleh sebab itu, kami berterimah kasih kepada Gubernur dan ibu Gubernur yang rela mengorbankan waktunya hadir ditempat ini, hanya demi warga Gorontalo yang berada di perantauan. Untuk itu, demi mempertahankan   tradisi dan budaya Gorontalo, maka acara hari ini kami canangkan adalah Hari Raya Ketupat dan Halal Bihalal  KKIG secara Nasional. 

Lebih Memilih Cinta daerah Gorontalo ketimbang para pejabatnya.

Lebih lanjut kata dia. MC( pemandu acara ) telah juga menyinggung jabatan dirinya di BPK- Pusat RI.. Maka perlu di jelaskan bahwa benar ia telah mendapat kepercayaan oleh presiden RI menjadi auditor utama keuangan negara di BPK-RI Pusat. Jabatan auditor utama keuangan negara yang  ada di BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) tersebut, memiliki 7 tingkatan dan salah satu  orang Gorontalo yang berada disitu adalah dirinya sendiri. Tutur mantan pelajar SMEP/SMEA Gorontalo itu. 

Kata Om Udin ( panggilan akrabnya) terkait dengan jabatan tersebut, ia menangani pemeriksaan keuangan negara yang dikelola oleh para kepala daerah dan BUMD, yang berada di wilayah Indonesia Timur, termasuk Gorontalo. Intinya kecuali Sumatera dan wilayah  Jawa. Maka khusus untuk daerah Gorontalo, ia menghimbau kepada bapak Gubernur untuk meneggakan aturan yang ada dalam hal pengelolaan keuangan negara. Sebab, jika disuruh memilih lebih cinta yang mana, apakah pejabat atau daerah Gorontalo, maka ia lebih memilih cinta Gorontalo dari pada para pejabatnya. Jadi, pesan  yang perlu disampaikan apabila terjadi persoalan-persoalan yang menyangkut dengan pengelolaan keuangan negara, maka Ia tidak akan membela oknum pejabat  yang menyalah gunakan kewenangan khusus pengelolaan keuangan negara tersebut. Jika ada pejabat yang melanggar aturan berarti akan berhadapan dirinya.

Jangan Mendiskreditkan  KKIG Dengan Posisinya Sesuai Tugas Dalam Jabatan itu

Namun, ia mengatakan kepada Gubernur dan Bupati Bolsel yang hadir saat ini, agar jangan mendiskreditkan  KKIG dengan posisinya sesuai tugas dalam jabatan itu, karena itulah bentuk partisipasi dan pengabdiannya kepada daerah Gorontalo yang dicintai.
Gubernur Agar  Menciptakan  Good Goverment ( pemerintahan yang baik) 

Ia, juga menyarankan kepada Gubernur Gorontalo jika perlu membuat Pakta Integritas bagi para pejabat di provinsi Gorontalo, dan melakukan program kerja daerah wilayah bebas korupsi. Program ini sebaiknya Gubernur yang harus memberikan  contoh dengan memulai dari daerah provinsi agar dapat menciptakan  Good Goverment ( pemerintahan yang baik) Jika Gubernur melakukan program ini, maka kami siap mendukung. Jangan sampai pemerintah di kabupaten       yang  akan memulai untuk memberikan contoh dalam hala pemerintahan       yang baik.

Bahasa Daerah Gorontalo Agar   Menjadi Kurikulum Mata Pelajaran pada pendidikan dasar dan menengah mulai dari  SD hingga SMP  melalui  MULOK ( Muatan Lokal).

Ia, menambahkan kemudian soal kebudayaan terutama Bahasa Gorontalo yang kita cintai bersama menurutnya, lama kelamaan bahasa Gorontalo akan tergerus dengan perkembangan zaman. Sebab, ia telah melakukan tes berbahasa Gorontalo kepada kontingen pelajar pramuka  yang saat itu mampir ke Jakarta. Menurutnya,setelah dicek ternyata rata-rata Hi Bula-bula ia ( berantakan) Oleh sebab itu, pak Gubernur, KKIG menghimbau agar bahasa daerah Gorontalo agar   dimasukkan menjadi kurikulum mata pelajaran pada pendidikan dasar dan menengah mulai dari  SD hingga SMP  melalui  MULOK ( Muatan Lokal). yang ada di Gorontalo.  Jika tidak, maka bahasa Gorontalo yang kita cintai akan tergerus juga. Tutur Om Udin, sapaan dekatnya.

KKIG sudah hadir di seluruh Indonesia, bahkan masyarakat Gorontalo di luar negeri seperti Kuala Lumpur, Balanda, Singapore dan Amerika

Perlu disampaikan pula bahwa sesuai amanat Kongres KKIG tahun 2011 lalu, yang dihadiri oleh  pengurus organisasi Gorontalo rantau dari berbagai daerah dari seluruh Indonesia, bahwa KKIG hendaknya menjadi satu-satunya tempat berkumpulnya seluruh organisasi yang ada di seluruh Indonesia. Oleh sebab itu, selama setahun ini kami masih konsen dengan konsolidasi organisasi. KKIG sudah hadir di seluruh Indonesia, bahkan masyarakat Gorontalo di luar negeri seperti : Kuala Lumpur, Belanda, Singapore dan Amerika, telah memberikan informasi dan meminta agar mereka yang berada di luar negeri dapat di kukuhkan pengurusnya menjadi bagian dari organisasi yang ada dalam naungan KKIG.

KKIG Tetap Konsen Dengan Persolan Kebudayaan,  Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam di Gorontalo

Untuk wilayah Indonesia, kami  telah melakukan pengukuhan kepada beberapa pengurus daerah seperti Papua, Kalimantan,Palu, Jawa Timur, Jogjakarta, hingga Sumatera, yang lain masih menunggu untuk pengukuhan pengurus. Alhamdulillah setiap pelantikan pengurus DPD KKIG selalu dihadiri oleh pejabat provinsi baik Gubernur maupun wakil Gubernur semoga hubungan yang baik ini, kedepan akan membangun sebuah komunikasi yang positif antara KKIG dan Pemda.Gorontalo dalam pemikiran yang konstruktif. KKIG tetap konsen dengan persoalan kebudayaan, SDM (Sumber Daya Manusia) , SDA ( Sumber Daya Alam) seperti, perusakan hutan-hutan lindung, di Pohuwato ( Hutan Nangrof), kehadiran tambang emas di Suwawa dan danau Limboto.  yang akhir-akhir ini semakin tergerus akibat ulah tangan-tangan oknum yang tidak bertanggjawab di Gorontalo. Demikian Kata Om Udin yang juga kini sedang berkembang dengan sapaan pak Gubernur Gorontalo Rantau

Hari ini kita ditakdirkan untuk bertemu dan bersilaturahmi.
ri Ini Kita di takdirkan Untuk Bertemu dan Bersilaturahm
H.Fauzi Bowo
Sementara itu Fauzi Bowo, Gubernur DKI Jakarta, yang sudah akrab dengan acara Hari Ketupat & Halal Bihalal KKIG setiap tahun. Pada hari itu juga sempat hadir dan langsung menyalami masyarakat Gorontalo yang hadir di acara itu. Saat didaulat untuk memberikan sambutan, ia mengatakan bahwa syukur alhamdullilah pada siang hari ini dan yang insya  Allah akan dipenuhi berkahNYa kepada kita semua. karena hari ini kita ditakdirkan untuk bertemu dan bersilaturahmi. Semoga silaturahmi kita ini, bisa mendapatkan berkah  dan ridho dari Allah SWT.Tuturnya.

Jangan Lupa Tetap Berinvestasi di Gorontalo

Ia,  mengucapkan terima kasih kepada panitia yang mengundang dan memberikan  kesempatan kepadanya untuk bersilaturahmi dengan warga Gorontalo pada siang hari ini. Luar biasa. Saya juga baru tahu dari pak Gubernur Gorontalo, tadi mengatakan bahwa masyarakat Gorontalo yang di luar Gorontalo jumlahnya lebih besar dari pada yang tinggal di Gorontalo. Tapi, Saya hanya bisa menghimbau “Jangan lupakan  kampung  halaman anda!  Jika  bapak dan ibu lebih betah tinggal di Jakarta,  pak Gubernur Gorontalo juga ikhlas, hanya ada catatan sedikit  jangan lupa ber-investasi di Gorontalo “.Saya mendukung hal tersebut. 

Menantunya Juga Orang Gorontalo

Bang Foke ( sapaan akrabnya) menambahkan sejak awal  masuk  ruangan ini , ia sudah merasakan kehangatan yang mana telah diterima oleh panitia bahkan dititipkan kalimat ucapan yang sering digunakan kalangan masyarakat Gorontalo yaitu “ Wololo  habari( Apa kabar )? ( Sontak undangan yang hadir pun serentak membalasnya  dengan kata “Mopiyohu” (baik). Jangan lupa, saya juga menjadi bagian keluarga dari orang Gorontalo karena menantunya juga orang Gorontalo yaitu putra dari keluarga bapak Heng Uno. Tutur sosok yang bernama lengkap DR.Ing.H.Fauzi Bowo, MM.

Mohon maklum kalau mendekati PILKADA, suhu politik meningkat.

Kata dia,  tidak ingin berpanjang lebar tetapi hanya ingin menyampaikan apresiasi kepada seluruh keluarga besar masyarakat Gorontalo yang ada di Jakarta khusunya karena telah memberikan kontribusi yang sangat besar untuk kemakmuran Ibukota Jakarta ini. Berkat doa dari bapak /Ibu ia bersyukur selama  hampir selama lima tahun  menjadi Gubernur  Jakarta, tetap dalam keadaan yang aman ,nyaman, terkendali sehingga kita semua bisa beraktifitas tanpa kendala. Namun, berharap untuk  memaklumi kalau mendekati PILKADA seperti ini,  tentu suhu politik meningkat. Jangankan isu besar yang disampaikan,  kita minum aqua  saja, bisa dikatakan berpolitik,  Jadi ia berharap kondisi ini  kita maklumi , dan kita mohon kepada Allah mudah-mudahan  Allah memberikan yang terbaik untuk puasa kita ,negara  dan bangsa yang kita cintai ini .

Yang sudah ada dimantapkan

Ia juga merasa tertarik dengan tema yang dipilih oleh panitia pada acara  hari ini yaitu  “ Yang jauh di dekatkan dan yang dekat di eratkan “ ini suatu keinginan yang luar biasa. Tapi,  kalau boleh ditambah sedikit kalimatnya yaitu “ yang sudah ada dimantapkan “. Tutur calon Gubernur DKI itu.

Ia, juga  sangat merasa bahagia betul karena melihat semangat juang dari  masyarakat Gorontalo yang begitu luar biasa, sebab informasi dari pak Gubernur Gorontalo pada saat Alm. H.Nani Wartabone tahun 1942’ sudah mengumumkan  kemerdekaan dengan menyanyikan lagu Indonesia raya . Maka,  dengan semangat  juang itu, mari kita terus membangun negara dan bangsa termasuk membangun Ibu Kota Negara. Sebagai Gubernur sangat menghargai bahwa hingga 5 (lima) tahun menjabat, belum ada catatan warga Gorontalo yang mengganggu ketertiban dan keamanan di Jakarta. Oleh sebab itu, mari kita pertahankan semuanya. Kita jaga ketertiban dan keamanan Jakarta, sebab Jakarta bukan hanya milik orang Betawi, tetapi Jakarta adalah milik kita semua. Semoga dalam acara halal Bihalal ini akan meningkat Ukhuwa islamiyah kita bersama. Demikian Kata Bang Foke

Etika, dan Bahasa Gorontalo mulai hilang

H.Rusli Habibie
Sementara itu Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, dalam sambutannya  yang juga menyoroti soal  budaya, etika, dan bahasa  Gorontalo. Kata dia, memang saat ini dalam kehidupan masyarakat kita budaya dan etika  tidak se indah di zaman dahulu. Jika, dulu para orang tua sangat di hormati oleh kaum muda, tapi saat ini sudah mulai hilang. Sementara itu mengenai bahasa Gorontalo, menurutnya kebanyakan di masyarakat kita masih gengsi menggunakan bahasa Gorontalo sebagai komunikasi sehari-hari. Baru setahun atau dua tahun  merantau kedaerah lain, tetapi ketika kembali ke Gorontalo sudah bergaya dengan bahasa daerah lain. Padahal bahasa Gorontalo itu adalah bahasa kita sendiri yang perlu dipertahankan. Tuturnya.

Dalam kesempatan itu Gubernur juga mengsosialisasikan langkah-langkah yang telah dilakukan setelah ia dilantik menjadi Gubernur, yaitu penerapan  pendidikan dan kesehatan gratis serta rencana pembangunan rumah sakit yang baru dari RS MM.Dunda eks Mall Limboto, akan berganti nama menjadi RS.Hj.Ainun Habibie. di Gorontalo

H.Jamien Tahir
Masih ditempat yang sama Jamien Tahir, ketua Dewan Pembina KKIG yang juga memberikan sambutan dalam acara itu, ia mengatakan pengurus KKIG yang ada saat ini, adalah mereka yang sudah siap untuk bekerja dalam rangka memperkuat kerukunan kita serta insya Allah akan berperan  sebagai bentuk kontribusi terhadap pembangunan   dan masyarakat di daerah Gorontalo.

ia juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada  panitia  dan  semua pihak yang ikut membantu pelaksanaan acara ini. Karena menurut pantauannya sendiri bahwa semua panitia telah bekerja siang malam hingga pagi, dengan segala upaya mereka demi suksesnya acara ini. Melalui panggung itu,  ia juga menyampaikan atas    pribadi, keluarga,  dewan pembina       dan seluruh pengurus KKIG, mengucapkan selamat Idul Fitri 1433 H. Mohon maaf lahir dan bathin. Kata om Jamin panggilan akrabnya.

Berdasarkan pantauan tim media Gorontalo, acara Hari Raya Ketupat dan Halal Bihalal yang diselenggarakan DPP-KKIG tahun ini, menurut informasi dari panitia masyarakat Gorontalo rantau yang hadir dalam acara itu lebih dari 2000 jiwa.   Dalam acara itu pihak panitia memberikan bonus 5 (lima) buah TV flash kepada undangan yang hadir melalui pengundian berdasarkan daftar hadir yang tertulis.

H.Robert Usaman
Sementara itu menanggapi masih adanya perbedaan secara organisasi antara KKIG dan Lamahu, Robert Usman ditemui usai acara itu ia mengatakan masyarakat harus bijak memahami perbedaan organisasi antara KKIG dan Lamahu. Menurutnya, selama tujuannya berorientasi ke masyarakat dan daerah Gorontalo, maka berapapun organisasi masyarakat Gorontalo di Jakarta, sebaiknya tidak perlu dimasalahkan. Sebab, sekarang sudah era demokrasi. Tuturnya.

Saat ditanya adakah kiat-kiat mencari solusi untuk menyatukan antara KKIG dan Lamahu?

Kata dia, hal ini hanya soal waktu dan tergantung LAMAHU, sebab keberadaan KKIG sudah menyebar di seluruh Indonesia, bahkan akan ke luar negeri. Jadi, kita bersabar insya Allah  pada saatnya pengurus KKIG dan LAMAHU  akan duduk bersama sehingga LAMAHU akan mau menyatu ke KKIG. Demikian tutur Robert.

Memberi Panutan

Dahlan Pido, SH
Ditempat berbeda Dahlan Pido, sekretaris panitia acara . Usai acara itu ia mengatakan bahwa sesuai pernyataan ketum DPP-KKIG, bahwa KKIG sudah tersebar, bahkan  ada yang sudah dilantik kepengurusannya di beberapa daerah,yang lain sudah menunggu.  Disamping itu juga sudah ada di USA , Belanda, Australia , dan Malaysia. Namun, berapa pun jumlah organisasi Gorontalo di rantau selama tujuannya untuk kepentingan ikut membantu kemajuan membangun Gorontalo  sangat positif. Hanya, yang penting  jangan di bawa ke ruang politik praktis karena itu akan membentur kan antar warga. Tetapi, jika ada yang secara personal menjadi pengurus silahkan, maka berjuang secara fair dan positif untuk kepentingannya.  Tapi, kepentingan yang lebih luas yaitu kebutuhan kesehatan , pendidikan dan pendapatan bagi masyarakat di Gorontalo . Maka, jika hal itu ditampilkan dengan demikian disitu akan terlihat sosok calon pemimpin yang menjadi panutan.

Kata dia, acara ini adalah rutinitas yang diselenggarakan setiap tahun  bagi masyarakat Gorontalo yang ada di perantauan.  Dalam hal ini masyarakat yang berada disekitar JABODETABEK( Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi ) tetapi tahun ini d ilaksanakan lebih khas dan sudah dicanangkan oleh ketum DPP KKIG yakni  Hari Ketupat dan Halal Bi Halal secara Nasional KKIG.

Ia.menambahkan maksud acara ini disamping berhalal bi halal bersama, juga menyelaraskan keberagaman yang ada dalam masyarakat Gorontalo rantau. Karena di luar ada  image ( pemahaman) masyarakat Gorontalo rantau di Jakarta seakan terkotak-kotak dalam beberapa organisasi ( LAMAHU- KKIG dan lain-lain ). Oleh sebab itu ia berharap biarlah  perbedaan -perbedaan yang ada tersebut, menjadi satu kekuatan untuk ikut membangun daerah Gorontalo Lipundho ( Gorontalo kampung halaman kita ). Sehingga segala kepentingan yang ada akan tertinggal oleh kebersamaan dalam memberdayakan masyarakat. Artinya dengan konteks rasa kebersamaan membangun Gorontalo, juga akan menghilangkan kesan sejak dulu yaitu TUTUHIYA.( Saling menjatuhkan ). Ungkap sosok yang juga berprofesi pengacara itu. 004/MG/Ibrahim

Tidak ada komentar: